Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarnya Indonesia dari PBB pada 1965

Kompas.com - 31/07/2021, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Semasa kepemimpinan Presiden Soekarno, Indonesia pernah keluar dari Perserikatan Bangsa-bangsa. 

Keputusan keluarnya Indonesia dari PBB ini disebabkan adanya rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia tahun 1961. 

Rencananya, Malaysia terbentuk dari Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Sarawak, Brunei, dan Sabah. 

Namun, rencana ini ditentang oleh Soekarno. 

Soekarno menganggap pembentukan Negara Federal Malaysia adalah proyek neokolonialisme Inggris. 

Selain Indonesia, Filipina juga memiliki pendapat yang sama. 

Akibatnya, Indonesia dan Filipina berada di posisi yang berseberangan dengan Malaysia dan Inggris. 

Baca juga: Achmad Tahir: Peran dan Perjuangannya

Soekarno memutuskan keluar PBB

Sengketa antara Indonesia-Malaysia berusaha diselesaikan melalui berbagai diplomasi.

Namun, ketegangan di antara keduanya justru semakin memanas, terutama setelah Malaysia menyatakan merdeka pada 16 September 1960.

Rasa tidak puas Soekarno atas berdirinya Malaysia mencapai puncaknya pada 1964.

Ketidakpuasan dari Soekarno terhadap PBB dalam mengakhiri konflik mendorong Indonesia keluar dari PBB.

Pada 1 Desember 1964, wakil Indonesia di PBB menyampaikan pernyataan keras kepada Sekretaris Jenderal PBB U Thant. 

Isi pernyataan tersebut adalah:

  • Para anggota PBB tidak mendukung Malaysia ke dalam anggota Dewan Keamanan PBB
  • Para anggota PBB akan memilih tetap tinggalnya Indonesia dalam PBB dari pada masuknya Malaysia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB
  • Memperingatkan PBB bahwa Indonesia sungguh-sungguh dalam melaksanakan niatnya

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa

Akan tetapi, ancaman tersebut tidak berhasil.

Pada 7 Januari 1965, Malaysia diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com