Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeboman MacDonald House: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 31/07/2021, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengeboman MacDonald House terjadi pada 10 Maret 1965 di gedung Hong Kong dan Shanghai Bank yang saat ini dikenal sebagai MacDonald House. 

Insiden ini terjadi di sepanjang Orchard Road, Singapura, beberapa bulan sebelum Singapura merdeka dari Malaysia.

Bom waktu tersebut dipasang oleh dua orang Indonesia yang merupakan anggota Korps Komando Operasi, Harun Said dan Usman. 

Pemasangan bom dilakukan selama periode konfrontasi Indonesia-Malaysia. 

Ledakan yang terjadi pukul 03.07 PM menewaskan tiga orang dan mengakibatkan sedikitnya 33 orang cedera.

Baca juga: Pertempuran Medan Area: Latar Belakang, Konflik, dan Dampak

Latar Belakang

Selama konfrontasi Indonesia-Malaysia berlangsung, Indonesia secara terbuka menentang pembentukan Malaysia. 

Pertentangan tersebut telah dilontarkan pihak Indonesia sejak tahun 1963.

Indonesia menganggap pembentukan Negara Federasi Malaysia adalah proyek neokolonialisme Inggris. 

Sejak saat itu, pemerintah Singapura mengatakan bahwa Indonesia kemudian mengirimkan orang-orang dengan tujuan menyabotase keadaan di Singapura dan Malaysia.

Penyabot Indonesia melakukan teror di Singapura dengan total 37 pengeboman dari tahun 1963 hingga 1966. 

Mereka telah dilatih untuk menyerang instalasi militer dan fasilitas umum. 

Namun, karena mengalami kegagalan dalam menyerang instalasi yang dijaga ketat, penyabot Indonesia meledakkan bom tanpa pandang bulu untuk menciptakan kepanikan. 

Tahun 1964, ledakan bom semakin sering terjadi. 

Baca juga: Pertempuran Khaibar: Penyebab dan Jalannya Perang

Serangan Bom

Puncak pengeboman terjadi pada 10 Maret 1965.

Dua orang Indonesia, yaitu Komando Laut Usman dan Harun tiba di Singapura pada 10 Maret 1965 sekitar pukul 11.00 AM. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com