Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Mattalatta: Kiprah, Peran, dan Kariernya

Kompas.com - 29/07/2021, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Andi Mattalatta adalah tokoh pejuang kemerdekaan asal Bugis yang piawai dalam berbagai cabang olahraga, terutama renang, ski air, dan tinju.

Kehebatannya dalam olahraga ia tunjukkan sejak tahun 1932. 

Kala itu, Andi menyisihkan para atlet keturunan Belanda dalam renang gaya dada memperebutkan piala Ratu Wilhelmina di Makassar.

Kemudian, usia 15 tahun, Andi Mattalatta menjadi petinju yang mengawali prestasi pada kelas bulu (55 kg) dengan mengalahkan petinju asal Batavia, Kid Usman kelas ringan (60 kg). 

Sejak saat itu, kiprahnya di bidang olahraga semakin bersinar. 

Tidak hanya olahraga, Andi Mattalatta juga sempat terjun dalam dunia militer. Ia bertugas sebagai Komandan Batalyon di Pare-Pare. 

Baca juga: Andi Sultan Daeng Radja: Pendidikan, Peran, dan Perjuangannya

Masa Muda 

Andi Mattalatta lahir di Sulawesi Selatan pada 1 September 1920. 

Sejak masih muda, Andi Mattalatta dikenal sebagai sosok yang disiplin. 

Kedisiplinannya muncul, karena ketika ia berusia 12 tahun, Andi Mattalatta mengikuti kejuaraan renang.

Andi Mattalatta yang memiliki postur tubuh yang mungil membuat dirinya sering diledek dengan sebutan "de Dwerg" alias si Cebol atau si Kate.

Julukan tersebut diberikan oleh seorang Belanda berbadan tinggi, John Rouwendal.

Sejak saat itu, Andi Mattalatta berusaha mencari tahu bagaimana si John berlatih. 

Setelah menemukan jawabannya, Andi Mattalatta mengetahui bahwa John berlatih tiga kali dalam seminggu dengan durasi dua jam setiap kali latihan.

Oleh karena itu, Andi Mattalatta memutuskan untuk berlatih renang setiap hari dengan durasi empat jam setiap latihannya. 

Atas semangat perjuangannya, Andi Mattalatta yang waktu itu masih berusia 13 tahun, berhasil mengalahkan John hanya dengan selisih waktu dua detik. 

Baca juga: Abdul Halim: Kiprah dan Perannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com