Dalam rangka mempersiapkan kader untuk melanjutkan perjuangannya, Sunan Gresik membuka pesantren.
Baca juga: Teori Masuknya Islam di Nusantara
Pada 1416, agama Islam telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Jawa.
Salah satu buktinya dapat dilihat ketika ada utusan China yang datang ke Jawa Timur pada periode tersebut.
Mereka mengabarkan bahwa di Jawa bagian timur terdapat tiga kelompok masyarakat berbeda, di antaranya:
Selain Sunan Gresik, empat anggota Wali Sanga lainnya juga berperan dalam perkembangan Islam di Jawa Timur.
Empat wali tersebut adalah Sunan Ampel dengan wilayah di Surabaya, Sunan Bonang di Tuban, Sunan Drajat di Lamongan, dan Sunan Giri di Gresik.
Sunan Ampel adalah putra dari Sunan Gresik yang datang ke Jawa Timur pada 1443.
Langkah awalnya adalah dengan mendirikan pondok pesantren untuk mendidik para dai yang ditugaskan menyebarkan agama Islam ke seluruh Jawa.
Di antara para dai didikan Sunan Ampel adalah Sunan Giri, Raden Patah, Sunan Bonang, Sunan Drajat, dan Maulana Ishak, yang nantinya ditutus untuk mengislamkan Blambangan.
Seperti Sunan Gresik, dalam menyebarkan agama Islam di Jawa Timur para wali juga menggunakan metode pendekatan dan pembauran.
Dengan begitu, mereka sedikit demi sedikit mengenalkan agama Islam dari yang paling sederhana hingga ke akidah dan ibadah.
Sedangkan untuk kaum cendekia, para wali juga menggunakan cara dakwah berpikir logis dan intelek.
Referensi: