Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tea Act, Monopoli Teh oleh Inggris di Amerika

Kompas.com - 01/07/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Britannica

Pasalnya, pedagang yang selama ini bertindak sebagai perantara dalam mengimpor teh secara legal akan kehilangan bisnisnya.

Begitu pula dengan para penadah teh selundupan dari Belanda, yang akan kalah oleh harga EIC yang lebih rendah.

Para kolonis kemudian bergabung untuk menentang Tea Act, dengan menggunakan pajak dan status monopoli EIC sebagai alasan.

Baca juga: Perjanjian Postdam: Tokoh, Isi, dan Dampak

Di New York dan Philadelphia, massa yang menentang Undang-Undang Teh mulai memaksa kapal pengangkut teh untuk kembali ke Inggris.

Di Charleston, para kolonis meninggalkan teh di dermaga hingga membusuk.

Puncaknya adalah saat massa yang tergabung dalam Sons of Liberty memakai kostum suku Indian dan menyerang kapal-kapal Inggris di Pelabuhan Boston.

Mereka lantas membuang ratusan peti kayu yang berisi teh dari atas kapal sebagai aksi untuk menentang Tea Act.

Aksi yang dilakukan pada 16 Desember 1773 ini kemudian dikenal sebagai Boston Tea Party atau Pesta Teh Boston.

Peristiwa ini membuat ketegangan antara penduduk koloni di Amerika dengan Inggris terus meningkat.

Boston Tea Party kemudian memicu serangkaian perang kemerdekaan atau dikenal dengan Revolusi Amerika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com