Pada 1976, peperangan sempat terhenti karena adanya mediasi dari Liga Arab dan Intervensi Suriah yang terpusat di Lebanon Selatan.
Setelah itu, pertikaian kembali berlanjut lantaran adanya pertentangan terkait kesepakatan yang sudah ditandatangani oleh Pemerintah Lebanon, kesepakatan Kairo.
Lebanon yang didukung oleh Israel ini pun telah dilatih, dipersenjatai, dan dipasok seragam bagi para tentara Kristen Lebanon Selatan.
Guna untuk menghentikan peperangan yang sedang terjadi, ada 1989, semua wakil politik, partai, dan sekte keagamaan sepakat untuk melakukan rekonsiliasi yang disebut "Taif Agreement".
Dengan Taif Agreement tersebut Perang Saudara Lebanon dianggap berakhir.
Baca juga: Sejarah Teknologi Mesin Turbo, Dipakai sejak Era Perang Dunia hingga Kini
Perang Saudara Angola berlangsung pada tahun 1975 sampai 2002.
Perang saudara ini terjadi lantaran adanya perebutan kekuasaan antara dua bekas gerakan gerilya anti-kolonial, Gerakan Rakyat Komunis untuk Pembebasan Angola (MPLA), dan Uni Nasional anti-komunis untuk Kemerdekaan Total Angola (UNITA).
Dari Perang Saudara Angola didapatkan hasil, yaitu:
Perang Saudara Mozambik terjadi pada 1977 sampai 1992.
Perang Mozambik sendiri diikuti dengan Perang Saudara Angola dalam perang proksi dari perang dingin yang terjadi.
Perang terjadi lantaran Partai Front Pembebasan Mozambik (FRELIMO) ditentang oleh Gerakan Pemberontakan Mozambik (RENAMO) pada 1977.
RENAMO menentang FRELIMO untuk mendirikan negara dengan satu partai sosialis yang sangat didukung oleh pemerintah anti-komunis di Rhodesia dan Afrika Selatan.
Perang Saudara Mozambik kemudian berakhir pada 1992, setelah Soviet dan Afrika Selatan tidak lagi memberikan dukungan kepada RENAMO maupun FRELIMO.
Hasil akhir dari Perang Saudara Mozambik, yaitu:
Baca juga: Enam Tahun Perang di Yaman, Arab Saudi Tawarkan Kesepakatan Damai
Perang Saudara El Salvador terjadi antara pemerintah militer El Salvador dengan Front Pembebasan Farabundo Marti (FMLN), sebuah koalisi atau organisasi payung sayap kiri (komunis).
Perang tersebut terjadi dari 15 Oktober 1979 sampai 16 Januari 1992.
Pada 15 Oktober 1979, terjadi sebuah kudeta yang diikuti dengan pembunuhan para unjuk rasa anti-kudeta oleh pemerintah.
Kejadian tersebut menjadi pemicu terjadinya perang saudara El Salvador.
Perang yang berlangsung selama lebih dari 12 tahun ini mengakibatkan hilangnya sejumlah orang, 75.000 orang tewas antara 1979 - 1992, pelanggaran HAM, dan banyak lainnya.
Akhir dari Perang Saudara El Salvador sendiri ditandai dengan adanya kesepakatan Damai Chapultepec.
Hasil akhir dari Perang Saudara El Salvador adalah:
Baca juga: 10 Fakta Terusan Suez: Tempat Lahir Patung Liberty, Rusak Parah karena Perang
Perang Saudara Afganistan terjadi pada tahun 1978 antara gerilyawan Islam anti-komunis dengan pemerintah komunis Afganistan yang dibantu oleh Soviet.
Dukungan tersebut rupanya mengarah pada penggulingan pemerintah Afganistan pada tahun 1992.
Kala itu, Afganistan dipimpih oleh pemerintah sentris, Presiden Mohammad Daud Khan. Kepemimpinannya lantas berusaha untuk digulingkan oleh Nur Mohammad Taraki.
Ia adalah perwira militer sayap kiri (komunis).
Kekuasaan kemudian dibagi menjadi dua kelompok politik Marxis-Leninis, Partai Rakyat (Khalq) dan Partai Banner (Parcham) yang sebelumnya menjadi satu dalam Partai Demokratik.
Uni Soviet lantas berusaha untuk mempertahankan Partai Rakyat (Khalq).
Namun, karena kekurangan biaya, Soviet memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afganistan dan perang saudara berlanjut.
Hasil akhir dari Perang Saudara Afganistan adalah:
Baca juga: Kabinet Amir II: Susunan, Kebijakan, dan Pergantian
Perang Korea terjadi pada 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953 antara Korea Utara yang didukung oleh Uni Soviet dan Cina dengan Korea Selatan didukung oleh Amerika Serikat.
Perang dimulai saat Korea Utara menginvasi Korea Selatan yang kemudian disusul dengan pemberontakan di Korea Selatan.
Setelah Jepang menyerah atas Korea pada 15 Agustus 1945, Korea dibagi di paralel ke-38 menjadi dua zona kependudukan.
Soviet menguasai setengah bagian Utara dan Amerika pada bagian Selatan.
Korea Utara menjadi negara sosialis dan Korea Selatan menjadi negara kapitalis.
Kedua pemerintahan ini lalu beranggapan bahwa mereka adalah satu-satunya pemerintahan sah di seluruh Korea, sehingga menolak adanya perbatasan.
Pasukan Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) kemudian melintasi perbatasan dan masuk ke Korea Selatan pada 25 Juni 1950.
Sejak hari itu, perang dingin dimulai. Dua bulan pertama, Tentara Korea Selatan (ROKA) dan pasukan AS yang dikirim ke Korea mulai mengalami kekalahan. Alhasil, mereka harus mundur.
Perang Korea pun berakhir melalui Perjanjian Gencatan Senjata yang mereka tanda tangani.
Hasil dari perang ini adalah:
Referensi: