Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perang Saudara yang Berkaitan dengan Perang Dingin

Beberapa perang saudara bahkan tak pernah benar-benar berakhir. Salah satu perang saudara yang timbul adanya perang dingin adalah Perang Vietnam dan Perang Korea.

Perang saudara yang terjadi akibat perang dingin dilandasi perebutan kekuasaan dan wilayah antara dua kelompok dengan ideologi yang saling bertentangan.

Berikut perang saudara yang berkaitan dengan Perang Dingin:

Perang Saudara Yunani terjadi pada masa pendudukan Jerman. Kala itu pemerintah Yunani di pengasingan tidak dapat mempengaruhi situasi di dalam negeri. 

Hal tersebut dipicu dengan kemunculan berbagai kelompok perlawanan dari afisiliasi politik yang berbeda, seperti Front Pembebasan Nasional (FPN) yang dikendalikan oleh komunis. 

Pada 1943, gesekan antara FPN dengan kelompok perlawanan lainnya menimbulkan sebuah bentrokan besar yang berlanjut sampai 1944. 

Pada tanggal 3 Desember 1944, kurang dari dua bulan setelah Jerman mundur, kaum kiri atau komunis menyerukan perlawanan.

Polisi militer Yunani dengan pasukan Inggris serentak melepaskan tembakan kepada para unjuk rasa yang mendukung FPN. 

Setelah beberapa kali mengalami kemunduran, Yunani akhirnya menang pada 1948. Sebagian besar kemenangan tersebut terjadi salah satunya karena dukungan dari Amerika. 

Chinese Civil War / Perang Saudara Tiongkok 

Perang Saudara Tiongkok adalah perang sipil yang terjadi antara pasukan yang setia kepada pemerintah Republik Tiongkok dengan pasukan yang setia pada Partai Komunis Tiongkok. 

Perang ini terjadi selama lebih dari 20 tahun, sejak tahun 1927 sampai 1950. 

Perang dimulai saat Partai Komunis Cina berusaha untuk menguasai pemerintahan Cina. 

Menyadari hal itu, pemerintah Republik Tiongkok lantas berusaha untuk menyingkirkan para kaum komunis, sehingga terjadilah konflik antara kaum nasionalis dengan kaum komunis. 

Keduanya sama-sama ingin menguasai pemerintahan Cina. 

Sepuluh tahun setelah perang dimulai, pada 1937, kedua belah pihak ini menyetujui untuk bersatu secara sementara membentuk Front Persatuan Kedua dan bersama melawan Jepang agar tidak memperluas invasinya. 

Namun, kedua belah pihak ini rupanya tidak bisa bersatu, mereka justru kembali berperang pada 1946. 

Empat tahun berlalu, tahun 1950, perang pun berakhir. Sebanyak 8juta jiwa jadi korban baik dari militer maupun warga sipil.

Hasil akhir dari Perang Saudara Tiongkok adalah :

Paraguayan Civil War / Perang Saudara Paraguay 

Perang Saudara Paraguay yang juga dikenal sebagai Barefoot Revolution terjadi pada periode 7 Maret sampai 20 Agustus 1947. 

Pada tahun 1940, Presiden Higinio Morinigo menangguhkan konstitusi dan larangan terkait partai politik. 

Dari keputusan itu, perlawanan pun terjadi pada masa pemerintahannya dengan melakukan pemogokan umum dan kerusuhan yang dilakukan para mahasiswa. 

Enam tahun berselang, tahun 1946, Morinigo memutuskan untuk melegalkan aktivitas politik dan membentuk kabinet Febrerista Revolutionary Concentration dan Colorado Party. 

Namun pada 11 Januari 1947, Febrerista memutuskan untuk mengundurkan diri lantaran mereka merasa bahwa Morinigo lebih condong pada Colorado. 

Dari situ, Partai Febrerista lantas melakukan pemberontakan yang berubah menjadi perang saudara. 

Pihak pemerintah sendiri didukung oleh Colorado, divisi Kavaleri, Asuncion, dan Artileri. Masing-masing dari mereka dilengkapi dengan senjata Perang Dunia II. 

Pada 27 April, saat Angkatan Laut bergabung dengan kelompok pemberontak, divisi Asuncion mengalami kekalahan, namun kemenangan berhasil direbut kembali oleh divisi Artileri. 

Dari perlawanan ini, hasil yang didapat adalah:

Costa Rican Civil War / Perang Saudara Kosta Rika 

Perang Saudara Kosta Rika menjadi sebuah peristiwa yang paling banyak menumpahkan darah dalam sejarah Kosta Rika. 

Perang ini terjadi selama 44 hari, sejak 12 Maret sampai 24 April 1948 yang memakan kurang lebih 2000 korban jiwa. 

Perang Saudara Kosta Rika ini disebabkan oleh tentara pembebasan nasional yang memberontak kepada pemerintahan Kosta Rika. 

Pihak pemberontak menduga bahwa dewan pembuatan undang-undang lebih memihak Kosta Rika dilihat dari bagaimana mereka selalu mendukung hasil pemilihan kepala negara di sana.

Dewas Legislatif mengira bahwa pihak penentang telah melakukan ketidakjujuran selama proses pemilihan umum berlangsung. 

Sejak saat itu, tentara pemberontak menerima mandat dari Jose Figueres Ferrer untuk menggulingkan pemerintahan kepala negara Kosta Rika saat itu, yaitu Teodore Picado Michalski. 

Setelah berhasil, pada bulan Desember 1948, Jose Figueres kembali menyelenggarakan pemilihan umum dan dirinya pun dilantik sebagai kepala negara Kosta Rika yang baru. 

Jose lantas menetapkan pembekuan ketentaraan Kosta Rika. 

Laotian Civil War / Perang Saudara Laos 

Perang Saudara Laos berlangsung sejak tahun 1962 sampai 1975.

Terjadi pertempuran internal antara Pathet Lao Komunis dan Pemerintahan Kerajaan Laos dari 23 Mei 1959-2 Desember 1975. 

Konflik dimulai saat Laos melakukan Perjanjian Jenewa pada 1953, dari perjanjian tersebut, Laos harus menghadapi perang sipil. 

Persaingan antara pihak komunis dengan pemerintahan pun semakin menajam. 

Keadaan menjadi semakin pelik setelah kehadiran pasukan dari Vietnam Utara di wilayah tenggara Laos.

Salah satu tujuan mereka yaitu untuk mendukung kelompok Pathet Lao. 

Sejak tahun 1954, Monarki Laos telah berupaya untuk menyingkirkan pengaruh militer dan ideologi dari Vietnam Utara. 

Perlawanan Laos terhadap komunis ini didukung oleh pihak Amerika, CIA, yang secara diam-diam melakukan operasi rahasia dengan merekrut 30.000 orang Laos. 

Secara bersama-sama mereka berusaha untuk membasmi Pathet Lao. 

Konflik pun mulai berangsur mereda pada 1973, melalui Kesepakatan Damai Paris.

Namun di dalam kesepakatan itu, Amerika Serikat harus menarik diri dari Laos, sementara Vietnam Utara tidak. 

Setelahnya perang pun kembali terjadi setelah Perdana Menteri Souvanna Phouma terkena serangan jantung dan harus meninggalkan pemerintahannya yang dikuasai oleh birokrat korup. 

Secara perlahan, Pathet Lao mulai menduduki ibukota dan terus melanjutkan aksi pemberontakannya.

Dengan demikian, Perang Saudara Laos pun dimenangkan oleh pihak komunis, Pathet Lao. 

Para pemberontak sayap kiri secara bersama-sama membentuk sebuah pedesaan miskin. 

Pasukan pemerintah Guatemala pun diserang karena melakukan genosida terhadap penduduk Maya di Guatemala dan melakukan pelanggaran HAM terhadap warga sipil. 

Selama Revolusi Guatemala pada tahun 1994 dan 1951, melalui pemilihan umum yang berlangsung, pemerintahan kiri berkuasa di negara tersebut. 

Namun pada 1970, kolonel Carlos Manuel Arana Osorio berhasil melakukan kudeta yang mewakili Partai Institusional Demokratik (PID). 

Dilanjutkan pada tahun 1982, dipimpin oleh Efrain Rios Montt, mereka berusaha untuk menyerang kembali para gerilyawan di tiap desa di Guatemala. 

Kekerasan militer pun semakin meningkat, sekitar 70.000 orang yang berasal dari suku Maya  tewas dan hilang selama Montt berkuasa. 

Pada 1996, perang pun mulai mereda berkat naiknya Alvaro Arzu sebagai presiden. Ia mulai melakukan pembersihan besar-besaran di dalam pemerintahan. 

Ia menandatangani kesepakatan damai dengan kelompok pemberontak. 

North Yemen Civil War / Perang Saudara Yaman Utara 

Perang Saudara Yaman Utara berlangsung pada tahun 1962 sampai 1970 antara partisan dari Kerajaan Mutawaakkilite dan pendukung Republik Arab Yaman. 

Perang diawali dengan tindakan kudeta yang dilakukan pada 1963 oleh kaum republik revolusioner yang dipimpin oleh Abullah as-Sallal.

Ia mencoba untuk menggulingkan Imam Muhammad al-Badr yang baru saja mendeklarasikan Yaman sebagai republik di bawah pemerintahannya. 

Pada waktu dini hari, tentara arahan Sallal mulai menembaki istana yang kemudian dibalas oleh pasukan al-Badr, baku tembak terjadi. 

Peperangan masih terus berlanjut, sampai akhirnya Februari 1968, kaum republik memenangkan perang tersebut. 

Dominican Civil War / Perang Saudara Dominika

Perang Saudara Dominika berlangsung pada 24 April sampai 3 September 1965 setelah pendukung mantan presiden Juan Bosch (kaum konstitusionalis) menjatuhkan Presiden Donald Reid Cabral. 

Kaum konstitusionalis dituduh memperoleh bantuan asing dan Amerika Serikat melakukan intervensi yang kemudian kependudukannya berubah menjadi Organisasi Negara-Negara Amerika di Dominika. 

Oleh karena itu, para tentara yang masih setia dengan Reid (kaum loyalis) kemudian melancarkan perlawanan bersenjata. 

Dari Perang Saudara Dominika ini hasil yang didapat adalah:

Konflik semakin rumit setelah kedua sekutu terlibat dalam pertikaian. 

Vietnam Utara melalui Tentara Rakyat Vietnam (PAVN) terlibat dalam pelaksanaan perlindungan wilayah dasar dan tempat-tempat suci di bagian Timur Kamboja.

Hal tersebut dilakukan lantaran Vietnam Utara tidak ingin usahanya mengalami kesulitan di Vietnam Selatan. 

Lalu Vietnam Utara berusaha untuk memperdaya gerakan gerilya pada Khmer Merah. 

Melihat hal ini, Khmer Merah lantas berusaha untuk meningkatkan jumlah tentaranya dan melawan Vietnam Utara. 

Setelah lima tahun berperang, hasil yang diperoleh yaitu:

Ethiopian Civil War / Perang Saudara Ethiopia 

Perang Saudara Ethiopia berlangsung selama 16 tahun, dari 12 September 1974 sampai 4 Juni 1991. 

Perang terjadi antara pemerintah komunis di Ethiopia dengan pemberontak anti pemerintah, Ethio-Eritrea. 

Kala itu, The Derg (pemerintah militer sementara Ethiopia) menggulingkan kekaisaran Ethiopia dan Kaisar Haile Selassie melalui sebuah kudeta, mendirikan Ethiopia sebagai negara komunis. 

Hal ini memicu perlawanan bersenjata terhadap The Derg yang didukung oleh Soviet. 

Tujuh tahun kemudian, 1987, The Derg memutuskan untuk membubarkan diri dan mendirikan Republik Demokratik Rakyat Ethiopia (PDRE) di bawah Partai Buruh Ethiopia (WEP).

Terbentuknya PDRE yaitu sebagai bentuk upaya untuk mempertahankan kekuasaan mereka. 

Pada akhir 1980, Soviet memutuskan untuk berhenti memberikan dukungannya kepada PDRE sehingga memicu kemenangan dari para pemberontak atau TPLF. 

Perang Saudara Ethiopia lantas berakhir pada 4 juni 1991, saat Front Demokratik Revolusioner Rakyat Ethiopia (EPRDF) memasuki ibu kota Addid Ababa dan menggulingkan WEP. 

Hasil akhir dari Perang Saudara Ethiopia yakni:

Lebanese Civil War / Perang Saudara Lebanon 

Perang Saudara Lebanon berlangsung sejak 1975 sampai 1990. 

Peristiwa ini terjadi ketika seorang warga Lebanon dan sekelompok orang Palestina mengalami bentrok pada bulan April 1975. 

Perang ini turut melibatkan dukungan dari negara tetangga, seperti orang-orang Kristen Maronit, yang dipimpin oleh Partai Phalangis dan Milisi. 

Pada 1976, peperangan sempat terhenti karena adanya mediasi dari Liga Arab dan Intervensi Suriah yang terpusat di Lebanon Selatan. 

Setelah itu, pertikaian kembali berlanjut lantaran adanya pertentangan terkait kesepakatan yang sudah ditandatangani oleh Pemerintah Lebanon, kesepakatan Kairo. 

Lebanon yang didukung oleh Israel ini pun telah dilatih, dipersenjatai, dan dipasok seragam bagi para tentara Kristen Lebanon Selatan. 

Guna untuk menghentikan peperangan yang sedang terjadi, ada 1989, semua wakil politik, partai, dan sekte keagamaan sepakat untuk melakukan rekonsiliasi yang disebut "Taif Agreement". 

Dengan Taif Agreement tersebut Perang Saudara Lebanon dianggap berakhir. 

Angalon Civil War / Perang Saudara Angola 

Perang Saudara Angola berlangsung pada tahun 1975 sampai 2002.

Perang saudara ini terjadi lantaran adanya perebutan kekuasaan antara dua bekas gerakan gerilya anti-kolonial, Gerakan Rakyat Komunis untuk Pembebasan Angola (MPLA), dan Uni Nasional anti-komunis untuk Kemerdekaan Total Angola (UNITA). 

Dari Perang Saudara Angola didapatkan hasil, yaitu:

  • Kemenangan pihak MPLA 
  • Pembentukan Republik Rakyat Angola
  • Penarikan semua pasukan asing pada 1989
  • Transisi menuju sistem politik multipartai pada 1991/1992
  • Pembubaran angkatan bersenjata FNLA
  • Partisipasi UNITA dan FNLA sebagai partai politik dalam sistem politik baru dari 1991/1992 - seterusnya
  • Jonas Savimbi, peimpin UNITA tewas pada 2002 dan meninggalkan perjuangan bersenjata dan berpartisipasi dalam politik elektoral
  • Resistensi FLEC berlanjut

Mozambican Civil War / Perang Saudara Mozambik 

Perang Saudara Mozambik terjadi pada 1977 sampai 1992. 

Perang Mozambik sendiri diikuti dengan Perang Saudara Angola dalam perang proksi dari perang dingin yang terjadi. 

Perang terjadi lantaran Partai Front Pembebasan Mozambik (FRELIMO) ditentang oleh Gerakan Pemberontakan Mozambik (RENAMO) pada 1977. 

RENAMO menentang FRELIMO untuk mendirikan negara dengan satu partai sosialis yang sangat didukung oleh pemerintah anti-komunis di Rhodesia dan Afrika Selatan.

Perang Saudara Mozambik kemudian berakhir pada 1992, setelah Soviet dan Afrika Selatan tidak lagi memberikan dukungan kepada RENAMO maupun FRELIMO. 

Hasil akhir dari Perang Saudara Mozambik, yaitu:

Salvadoran Civil War / Perang Saudara El Salvador 

Perang Saudara El Salvador terjadi antara pemerintah militer El Salvador dengan Front Pembebasan Farabundo Marti (FMLN), sebuah koalisi atau organisasi payung sayap kiri (komunis).

Perang tersebut terjadi dari 15 Oktober 1979 sampai 16 Januari 1992. 

Pada 15 Oktober 1979, terjadi sebuah kudeta yang diikuti dengan pembunuhan para unjuk rasa anti-kudeta oleh pemerintah.

Kejadian tersebut menjadi pemicu terjadinya perang saudara El Salvador.

Perang yang berlangsung selama lebih dari 12 tahun ini mengakibatkan hilangnya sejumlah orang, 75.000 orang tewas antara 1979 - 1992, pelanggaran HAM, dan banyak lainnya.

Akhir dari Perang Saudara El Salvador sendiri ditandai dengan adanya kesepakatan Damai Chapultepec.

Hasil akhir dari Perang Saudara El Salvador adalah:

Afghan Civil War / Perang Saudara Afganistan 

Perang Saudara Afganistan terjadi pada tahun 1978 antara gerilyawan Islam anti-komunis dengan pemerintah komunis Afganistan yang dibantu oleh Soviet. 

Dukungan tersebut rupanya mengarah pada penggulingan pemerintah Afganistan pada tahun 1992. 

Kala itu, Afganistan dipimpih oleh pemerintah sentris, Presiden Mohammad Daud Khan. Kepemimpinannya lantas berusaha untuk digulingkan oleh Nur Mohammad Taraki.

Ia adalah perwira militer sayap kiri (komunis). 

Kekuasaan kemudian dibagi menjadi dua kelompok politik Marxis-Leninis, Partai Rakyat (Khalq) dan Partai Banner (Parcham) yang sebelumnya menjadi satu dalam Partai Demokratik.

Uni Soviet lantas berusaha untuk mempertahankan Partai Rakyat (Khalq). 

Namun, karena kekurangan biaya, Soviet memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afganistan dan perang saudara berlanjut. 

Hasil akhir dari Perang Saudara Afganistan adalah:

Perang dimulai saat Korea Utara menginvasi Korea Selatan yang kemudian disusul dengan pemberontakan di Korea Selatan. 

Setelah Jepang menyerah atas Korea pada 15 Agustus 1945, Korea dibagi di paralel ke-38 menjadi dua zona kependudukan. 

Soviet menguasai setengah bagian Utara dan Amerika pada bagian Selatan. 

Korea Utara menjadi negara sosialis dan Korea Selatan menjadi negara kapitalis. 

Kedua pemerintahan ini lalu beranggapan bahwa mereka adalah satu-satunya pemerintahan sah di seluruh Korea, sehingga menolak adanya perbatasan. 

Pasukan Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) kemudian melintasi perbatasan dan masuk ke Korea Selatan pada 25 Juni 1950.

Sejak hari itu, perang dingin dimulai. Dua bulan pertama, Tentara Korea Selatan (ROKA) dan pasukan AS yang dikirim ke Korea mulai mengalami kekalahan. Alhasil, mereka harus mundur.

Perang Korea pun berakhir melalui Perjanjian Gencatan Senjata yang mereka tanda tangani.

Hasil dari perang ini adalah:

  • Invasi Korea Utara ke Korea Selatan dipukul mundur
  • Invasi PBB yang dipimpin Amerika Serikat ke Korea Utara mundur
  • Invasi Cina dan Korea Utara ke Korea Selatan mundur
  • Perjanjian Gencatan Senjata Korea ditandangani pada tahun 1953
  • Konflik Korea masih berlangsung

Referensi:

  • Berdal, Mats dan David M. Malone.(2003). Greed & Grievance: Economic Agendas in Civil Wars. London: Lynne Rienner Publishers. 
  • Longley, Kyle. (1997). The Sparrow and The Hawk: Costa Rica and the United States During the Rise of Jose Figueres. University of Alabama Press. 
  • Jonas, Susanne. (1991). The Battle for Guatemala: Rebels, Death Squads, and U.S. Power. Universitas Michigan: Avalon Publishing. 
  • De Waal, Alexander. (1991). Evil Days: Tiga Puluh Tahun Perang dan Kelaparan di Ethiopia. Lembaga Hak Asasi Manusia.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/07/182747979/perang-saudara-yang-berkaitan-dengan-perang-dingin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke