Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Saudara di Sudan (1956-2011)

Kompas.com - 04/12/2020, 15:50 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Republik Sudan merupakan sebuah negara yang terletak di kawasan Afrika Timur. Republik Sudan menjadi negara berdaulat pada tahun 1956 dengan bantuan dari Mesir dan Inggris.

Pasca kemerdekaan Sudan, muncul sebuah konflik antara pemerintah Sudan yang berpusat di Utara dan kelompok pemberontak yang berpusat di Selatan.

Pasca kemerdekaannya, konflik Sundan berkembang menjadi perang saudara antara Sudan Utara dan Sudan Selatan.

Latar belakang konflik

Perang saudara di Sudan berlangsung dari tahun 1956 hingga 2011. Berikut faktor-faktor yang menjadi latar belakang Perang saudara di Sudan:

  • Perbedaan etnis, agama, dan budaya yang sangat mencolok antara Sudan Utara dan Sudan Selatan.
  • Masyarakat di kawasan Sudan Selatan melakukan penolakan terhadap penerapan hukum Islam di Sudan.
  • Kesenjangan ekonomi, politik, dan pendidikan antara Sudan Utara dan Sudan Selatan.
  • Keinginan masyarakat Sudan Selatan untuk merdeka dan melepaskan diri dari pengaruh Sudan Utara.

Baca juga: Konflik Libya: Runtuhnya Rezim Muammar Khadafi

Jalannya perang saudara

Dalam jurnal Krisis di Sudan: Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 (2013) karya Humaeniah, perang saudara pertama di Sudan berawal dari perjanjian Mesir di Sudan pada abad ke-19 Masehi.

Dalam perjanjian ini, masyarakat Sudan yang berkulit hitam sering dijadikan sebagai budak oleh warga Arab. Hal tersebut menyebabkan kesenjangan sosial dan politik antara warga Arab dan kelompok kulit hitam di Sudan.

Pada masa transisi pemerintahan pasca kemerdekaan, partai politik Sudan Utara mampu memenangkan pemilihan parlemen Republik Sudan.

Pemerintahan Sudan Utara cenderung bersifat deskriminatif terhadap masyarakat Sudan Selatan. Hal ini menimbulkan gerakan perlawanan bersenjata di kawasan Sudan Selatan.

Baca juga: Sejarah Krisis di Mesir (2011)

Dalam buku Sejarah Afrika (2016) karya Darsiti Soeratman, perang saudara di Sudan mulai mereda setelah kemunculan Southern Sudan Liberation Movement (SSLM). SSLM dibentuk oleh Joseph Lagu pada tahun 1971 dengan tujuan mengorganisir pergerakan kemerdekaan Sudan Selatan.

Pada tahun 1972, Sudan Utara dan SSLM sepakat untuk menandatangani Perjanjian Addis demi perdamaian Republik Sudan.

Dalam perjanjian tersebut, akan diadakan pembentukan pemerintahan otonomi di Sudan Selatan. Namun, pada realitasnya tidak sesuai dengan harapan masyarakat Sudan Selatan.

Pada tahun 1983, muncul perang saudara Sudan kedua yang disebabkan oleh kebijakan Islamisasi Republik Sudan oleh Ja’afar Nimeiri.

Baca juga: Revolusi Melati dan Krisis Tunisia (2010)

Akhir perang

Perang Saudara Sudan berakhir setelah disepakatinya perjanjian damai yang menyeluruh pada tahun 2005.

Perjanjian tersebut mengatur pengadaan referendum bagi masyarakat Sudan Selatan. Referendum tersebut menghasilkan kemerdekaan bagi Sudan Selatan.

Pada tahun 2011, Republik Sudan Selatan terbentuk dan memperoleh pengakuan internasional dari PBB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com