Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karakteristik Saturnus, Planet Gas Bercincin

Kompas.com - 01/04/2024, 21:00 WIB
Astrid Riyani Atmaja,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saturnus adalah salah satu planet besar di tata surya dan merupakan planet keenam terjauh dari matahari.

Layaknya planet lain pada umumnya, planet Saturnus memiliki beberapa karakteristik yang membuat planet ini unik.

Beberapa karakteristik utama planet Saturnus di antaranya:

  • Planet bercincin
  • Memiliki 146 satelit
  • Kecepatan orbit dan rotasi
  • Tersusun dari gas
  • Dapat mengapung di air

Baca juga: Apa Planet Terkecil di Tata Surya?

Planet bercincin

Planet Saturnus dikenal dengan cincinnya yang besar dan memutari badan planet. Dibandingkan cincin planet lainnya, cincin planet Saturnus sangat jelas untuk dilihat.

Cincin planet Saturnus memiliki ketebalan sekitar 10 meter. 

Cincin planet Saturnus terbentuk dari kumpulan bongkahan es dari yang berukuran kecil maupun yang berkuran sangat besar.

Hal tersebut menyebabkan cincin planet Saturnus akan terlihat berwarna keputihan.

Baca juga: Saturnus, Planet Bercincin yang Indah

Partikel cincin berasal dari benda langit lain yang hancur karena pengaruh gravitasi planet yang sangat kuat.

Benda langit tersebut antara lain adalah komet, asteroid, dan bulan yang pecah sebelum menghantam planet.

Memiliki 146 satelit

Hingga saat ini, planet Saturnus diketahui memiliki satelit alami berjumlah 146. Jumlah ini merupakan jumlah satelit terbanyak di tata surya.

Satelit alami ini diprediksi terbuat dari jutaan bongkahan es dan batu yang hancur dan saling menggupal. 

Setiap satelit memilik kecepatan yang berbeda-beda saat mengorbit planet Saturnus.

Salah satu satelit terbesar yang dimiliki planet Saturnus bernama Titan. Satelit ini merupakan satelit terbesar kedua di tata surya setelah Ganymede (satelit planet Jupiter).

Baca juga: Satelit Alami di Tata Surya

Kecepatan orbit dan rotasi

Planet Saturnus memiliki waktu orbit yang paling lama dibandingkan lima planet terang lainnya.

Untuk satu kali putaran mengelilingi matahari, planet Saturnus memakan waktu sekitar 29,4 tahun.

Berbanding terbalik dengan waktu orbitnya, rotasi planet Saturnus termasuk yang paling cepat kedua di tata surya. Planet Saturnus membutuhkan waktu sekitar 10,7 jam untuk satu kali orbit.

Dengan demikian, waktu satu hari di Saturnus akan terasa lebih pendek dibandingkan waktu di Bumi.

Baca juga: Mengapa Orbit Planet Berbentuk Elips?

Tersusun dari gas

Planet Saturnus merupakan kelompok dari planet gas di tata surya. Hal itu disebabkan oleh komponen penyusun planet ini yang terdiri dari hidrogen dan helium.

Di samping itu, bagian inti planet Saturnus memiliki kandungan logam yang padat. Kandungan logam padat ini berupa nikel dan besi.

Logam padat tersebut terbuat dari tekanan dan panas yang dihasilkan oleh cairan hidrogen metalik yang berada di dalam lapisan hidrogen cair.

Karena kandungan gas tersebut, planet Saturnus sangat mustahil untuk dipijak oleh manusia.

Selain permukaan yang penuh gas, tekanan dan suhu yang sangat kuat juga dapat membahayakan pesawat luar angkasa.

Baca juga: Mengapa Tidak Semua Planet di Tata Surya Dapat Ditinggali Manusia?

Dapat mengapung di air

Planet Saturnus dipercaya tidak akan tenggelam di dalam air karena planet ini dapat mengapung. 

Berbanding terbalik dengan ukurannya yang sangat besar, planet Saturnus diketahui memiliki massa jenis yang lebih ringan dibandingkan air.

Hal itu disebabkan oleh komposisi gas yang sebagian besar membentuk planet Saturnus.

Referensi:

  • The Science Mission Directorate. (n.d.). Saturn Facts. Retrieved 03 31, 2024, from NASA: https://science.nasa.gov/saturn/facts/
  • The Science Mission Directorate. (n.d.). Titan: Facts. Retrieved 03 31, 2024, from NASA: https://science.nasa.gov/saturn/moons/titan/facts/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com