Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Es Batu Tidak Tenggelam?

Kompas.com - 15/02/2020, 13:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Kalian pasti sangat menyukai minuman dingin, terlebih dengan es batu yang banyak.

Namun, kalian tahu tidak mengapa es batu tidak tenggelam ke dasar, tapi justru mengapung di atas air? Berikut faktanya.

Air merupakan cairan yang sering kita gunakan untuk cuci tangan, mandi, minum, dan banyak hal lainnya. Air merupakan molekul terpenting dalam tubuh.

Bahkan tanpa adanya air, kita tidak bisa menikmati beragam minuman dingin terlebih es batu.

Balok-balok es yang terbuat dari air dan senyawa lainnya tentu akan tenggelam jika diletakkan pada cairan senyawa lainnya.

Namun, berbeda dengan es batu yang terbuat dari air itu sendiri. Es batu yang terbuat dari air ternyata memiliki massa jenis yang lebih kecil dibandingkan air yang cair.

Baca juga: Waspada, Suka Makan Es Batu Berisiko Rusak Gigi dan Tanda Anemia

Es batu mengapung di permukaan air

Dilansir dari Wonderpolis, para ilmuwan menegaskan bahwa fenomena tersebut ada hubungannya dengan kepadatan.

Sesuatu benda yang lebih padat, seperti batu pasti akan tenggelam ke dasar. Untuk dapat mengapung, suatu benda harus memindahkan cairan dengan berat yang sama dengan beratnya sendiri.

Air memiliki kerapatan maksimum pada 4,4 derajat celcius. Saat air mendingin dan membeku, air menjadi kurang padat karena sifat unik ikatan hidrogen.

Setiap molekul air terdiri dari satu atom oksigen yang berikatan dengan dua atom hidrogen. Fakta ini tercermin dalam formula kimia untuk air adalah H2O.

Molekul air cenderung saling tertarik oleh ikatan hidrogen yang lebih lemah. Ini terbentuk antara atom hidrogen bermuatan positif dan atom oksigen bermuatan negatif dalam molekul air terdekat.

Di dalam air panas, molekul H2O merengang dan bergerak-gerak dengan bebas. Namun dalam air dingin yang memiliki suhu rendah, energi gerak molekul menjadi menurun.

Ketika gerak molekul menurun, ikatan hidrogen yang lebih lemah mulai memisahkan atom-atom oksigen bermuatan negatif, membentuk struktur sarang lebah kristal yang kaku atau disebut es.

Molekul air dalam es mengambil sekitar 9 persen lebih banyak ruang daripada air cair. Artinya es memiliki kepadatan 9 persen daripada air.

Ikatan molekul hidrogen yang terikat dengan teratur dalam es batu ini memiliki massa jenisnya lebih rendah dibandingkan molekul yang tidak beraturan di dalam cairan air.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com