Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sunan Ampel dalam Menyebarkan Agama Islam

Kompas.com - 26/03/2024, 20:30 WIB
Retia Kartika Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Ulama berjasa besar dalam menyiarkan agama Islam kepada penduduk Indonesia.

Hal itulah yang membuat agama Islam dipeluk oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

Dilansir dari buku Walisongo: Sebuah  Biografi (2021) oleh Asti Musman, para penyebar agama Islam di Jawa dikenal dengan sebutan wali songo atau sembilan wali. Berikut nama-nama tokoh wali songo:

  1. Sunan Gresik
  2. Sunan Ampel
  3. Sunan Bonang
  4. Sunan Drajat
  5. Sunan Kudus
  6. Sunan Giri
  7. Sunan Kalijaga
  8. Sunan Muria
  9. Sunan Gunung jati

Kali ini, kita akan membahas kisah Sunan Ampel dalam menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.

Baca juga: Peran Walisongo dalam Penyebaran Islam di Tanah Jawa

Sunan Ampel

Dikutip dari buku Sejarah Wali Songo (2019) oleh Zulham Farobi, Sunan Ampel adalah putra tertua dari Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim).

Beliau lahir di Kerajaan Champa pada 1401 SM. Sedangkan nama Ampel mengacu pada nama sebuah tempat di mana dulu beliau bermukim lama di sana, yaitu di daerah Ampel atau Ampel Denta yang kini masuk wilayah Surabaya bagian utara.

Sunan Ampel kemudian datang ke Pulau Jawa sekitar tahun 1443. Beliau kemudian tinggal di Surabaya dan menikah dengan Nyai Ageng Manila, dan membangun sebuah pondok untuk melakukan dakwah.

Sunan Ampel datang ke Jawa bersama ayahnya, Sunan Gresik. Mereka mendarat di Tuban yang saat itu menjadi kota pelabuhan, dan berdakwah untuk beberapa waktu.

Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan dakwahnya ke kota Trowulan yang saat itu merupakan pusat dari Kerajaan Majapahit, untuk menemui Kertawijaya.

Baca juga: Wali Songo: Penyebar Islam di Tanah Jawa

Sunan Ampel kemudian melanjutkan perjalanan hidupnya menuju ke Ampel, Jawa Timur.

Beliau bergerak dari Trowulan melewati desa-desa ataupun kota-kota sambil tetap melakukan dakwah.

Sunan Ampel menyebarkan agama Islam tanpa pernah sekalipun memaksakan kehendaknya kepada masyarakat. Tapi, rupanya justru dengan begitulah masyarakat memiliki rasa empati yang besar terhadap Sunan Ampel. Mereka dengan sendirinya datang kepada Sunan Ampel dan meminta untuk diislamkan.

Saat tiba di Ampel, Jawa Timur, Sunan Ampel membangun sebuah langgar atau masjid untuk memberikan tempat bagi ia dan pengikutnya melaksanakan ibadah.

Sunan Ampel juga menjadikan masjid sebagai tempat untuk kegiatan dakwah. Semakin berkembangnya Islam di Ampel, maka Sunan Ampel membangun sebuah pesantren sebagai tempat mendidik para penerus ajaran Islam.

Pada masa berdakwahnya, Sunan Ampel tidak pernah memaksakan unsur-unsur lama yang telah dikenal masyarakat untuk dihapuskan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com