Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelekatan: Pengertian, Ciri-ciri, Tipe, Aspek, dan Faktornya

Kompas.com - 04/09/2023, 17:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Kelekatan merupakan timbal balik yang bertahan antara dua orang, terutama bayi dan pengasuh, yang masing-masing berkontribusi kepada kualitas hubungan.

Istilah kelekatan pertama kali dikemukakan oleh seorang psikolog yang berasal dari Inggris, yaitu John Bowlby pada tahun 1958.

Bowlby meyakini pentingnya ikatan antara bayi dan orangtuanya dan memperingatkan untuk menghindari perpisahan antara ibu dan bayi tanpa memberikan pengasuh pengganti yang baik.

Dilansir dari buku Child Development (2002) oleh Mc Cartney dan E Dearing, kelekatan adalah suatu ikatan emosional yang kuat yang dikembangkan oleh anak melalui interaksinya dengan orang yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya, dalam hal ini biasanya orangtua.

Baca juga: Pengertian Kelekatan Menurut Ahli

Ciri-ciri kelekatan 

Dikutip dari jurnal Kualitas Kelekatan dan Kemampuan Berempati pada Anak (2005) karya Eka Ervika, menurut Maccoby, ciri-ciri seorang anak memiliki kelekatan pada seseorang adalah: 

  • Mempunyai kelekatan fisik dengan seseorang

Harry Harlow mengungkapkan bahwa seorang anak akan selalu mencari figur lekat untuk membantunya bereksplorasi dengan lingkungannya.

  • Menjadi cemas jika berpisah dengan figur lekat

Seorang anak yang mempunyai kelekatan dengan seseorang akan menangis atau protes ketika figur lekatnya meninggalkannya.

  • Menjadi lega dan gembira jika figur lekatnya kembali

Seseorang yang mempunyai kelekatan akan mengizinkan figure lekatnya untuk pergi dan bereksplorasi, namun akan tetap kembali untuk member keyakinan. 

Oleh karena itu, seorang anak akan merasa senang dan lega ketika figur lekatnya kembali lagi padanya.

  • Orientasinya tetap pada figur lekat

Orientasinya tetap pada figur lekat, walaupun tidak melakukan interaksi Seorang anak yang mempunyai kelekatan dengan ibunya akan menjadikan ibunya sebagai dasar rasa aman (secure base). 

Seperti halnya seorang bayi yang menangis, merengek, tersenyum, merangkak, dan berjalan perlahan-lahan mengikuti ibunya. Semua itu dilakukan untuk mempertahankan kedekatannya dengan ibunya.

Baca juga: Pengertian Stratifikasi Sosial dan Fungsinya

Tipe-tipe kelekatan 

Disadur dari buku Human Development (Psikologi Perkembangan) (2009) karya Diane Papalia, Sally Olds, dan Ruth Feldman, tiga tipe gaya kelekatan, yaitu: 

  • Secure attachment style

Seseorang dengan secure attachment style (gaya kelekatan aman) memiliki self esteem yang tinggi dan positif terhadap orang lain, sehingga ia mencari kedekatan interpersonal dan merasa nyaman dalam hubungan. 

Seseorang yang mempunyai gaya kelekatan aman dengan ibunya akan menangis atau protes ketika ibu mereka meninggalkannya dan menyambutnya dengan tenang ketika ibunya kembali. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com