KOMPAS.com - Pronatalitas adalah faktor yang berhubungan dengan pertambahan penduduk suatu negara atau wilayah.
Kebalikan dari pronatalitas ialah antinatalitas, yaitu faktor-faktor yang menghambat proses bertambahnya penduduk suatu negara.
Pronatalitas adalah faktor-faktor yang memengaruhi jumlah kelahiran bayi dalam jangka waktu tertentu.
Tuliskan 4 faktor pronatalitas!
Dikutip dari buku Dinamika Penduduk (2020) oleh M. Noor Said, salah satu faktor pronatalitas adalah kawin di usia yang masih tergolong muda.
Baca juga: Faktor Pronatalitas dan Antinatalitas
Pria dan perempuan yang kawin di usia muda, memiliki kesehatan reproduksi yang baik. Karena itulah, peluang untuk memiliki anak, kian terbuka lebar.
Menurut Asmara Indahingwati dan Novianto Eko dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2020), salah satu faktor yang memengaruhi pronatalitas adalah sifat alami manusia.
Sebagai makhluk hidup, manusia memiliki hasrat atau keinginan untuk melanjutkan keturunan, dan hal ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pronatalitas.
Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki juga menjadi salah satu faktor pronatalitas. Sayangnya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Baca juga: Mengapa Perpindahan Penduduk Termasuk dalam Penelitian Geografi?
Karena bagi sebagian masyarakat, memiliki banyak anak justru akan menyulitkan perekonomian mereka.
Selain itu, faktor yang memengaruhi pronatalitas lainnya adalah anak menjadi kebanggaan orangtuanya.
Banyak masyarakat berpikir ketika mereka memiliki banyak anak, derajat dan kebanggaan orangtuanya akan bertambah.
Terakhir, faktor yang memengaruhi pronatalitas adalah anggapan jika anak laki-laki lebih tinggi nilainya dibanding anak perempuan.
Hal ini biasanya terjadi di wilayah atau lingkungan yang masih menjunjung tinggi budaya patriarki.
Baca juga: Piramida Penduduk: Pengertian dan Karakteristiknya
Jika disimpulkan, faktor pronatalitas adalah: