KOMPAS.com - Piramida penduduk adalah diagram yang memperlihatkan jumlah penduduk pria dan perempuan di suatu kawasan.
Lazimnya, jumlah penduduk pria ditampilkan pada diagram sebelah kiri, dan perempuan di diagram kanan.
Menurut Agustina Bidarti dalam buku Teori Kependudukan (2020), piramida penduduk adalah penyajian data penduduk dalam bentuk piramida.
Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, yang pada satu sisinya memperlihatkan jumlah penduduk pria, dan sisi lainnya jumlah penduduk perempuan.
Penyajian ini biasanya dilakukan dalam kelompok interval usia penduduk lima tahun. Misal, jumlah penduduk pria dan perempuan usia 21-25 tahun dan 26-30 tahun.
Baca juga: Piramida Penduduk: Ekspansif, Stasioner, dan Konstruktif
Dikutip dari buku Kependudukan dan Lingkungan Hidup (2022) oleh Kasman Jaya dan Ratnawati, berikut pengertian piramida penduduk:
"Piramida penduduk adalah grafik mendatar yang menggambarkan data kependudukan berdasarkan jenis kelamin dan usia, dalam bentuk diagram batang."
Adapun garis horizontal dalam piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk pria dan perempuan di suatu wilayah.
Kesimpulannya, piramida penduduk adalah diagram batang yang menggambarkan jumlah penduduk pria dan perempuan.
Tiap negara memiliki karakteristik piramida penduduknya masing-masing. Adapun jenis piramida penduduk adalah:
Baca juga: Piramida Stasioner: Pengertian dan Contoh Negaranya
Dilansir dari buku Pengantar Demografi dan Kependudukan (2021) karya Ahmad Syaekhu, berikut karakteristik piramida penduduk secara umum:
Meliputi usia, jenis kelamin, jumlah perempuan berusia subur, dan jumlah anak.
Karakteristik piramida penduduk ini, meliputi tingkat pendidikan serta status perkawinan.
Mencakup kegiatan penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan usaha, status, jenis pekerjaan, serta tingkat pendapatan.
Karakteristik piramida penduduk ini, terdiri dari lokasi tempat tinggal, daerah perkotaan atau pedesaan, provinsi, dan kabupaten.
Baca juga: Perubahan Jumlah Penduduk Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.