Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk suatu wilayah, baik bertambah atau berkurang. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi beberapa faktor-faktor kelahiran, kematian, dan perpindahan.
Kelahiran dan kematian disebut sebagai faktor alami, sedangkan perpindahan atau migrasi disebut faktor nonalami.
Kelahiran bersifat menambah, sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah disebut migrasi masuk (imigrasi), sedangkan migrasi yang bersifat mengurangi disebut migrasi keluar (emigrasi).
Baca juga: Persebaran Penduduk Indonesia
Dilansir dari situs resmi Badan Pusat Statistik, laju pertumbuhan penduduk Indonesia tercatat sebagai berikut:
Di mana laju pertumbuhan penduduk Indonesia 2022 dihitunga berdasarkan penduduk tahun 2020 (September) dibandingkan dengan penduduk tahun 2022 (Juni).
Sementara jumlah penduduk Indonesia di Semester 1 2022 (per Juni 2022) tercatat sebanyak 275,7 juta jiwa.
Di mana jumlah tersebut terdiri dari 138.999.996 penduduk laki-laki dan 136.361.271 juta penduduk perempuan. Berdasarkan piramida penduduknya, Indonesuia didominasi penduduk produktif (usia 15-64 tahun) dengan jumlah 190.827.224 jiwa.
Berdasarkan jumlah pertumbuhan penduduk Indonesia selama tiga tahun terakhir, sebagai berikut:
Kualitas penduduk berhubungan dengan kemampuan penduduk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ada tiga faktor pembentuk kualitas penduduk, yakni:
Pendapatan per kapita adalah jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negata. Pendapatan per kapita menjadi tolak ukur besarnya tingkat pendapatan penduduk.
Pendaptan per kapita Indonesia masih tergolong rendah karena berbagai faktor, seperti pendidikan masyarakat yang masoh rendah, minimnya lapangan pekerjaan, kurangnya tenaga ahli, dan lain-lain.
Baca juga: Pengaruh Perbedaan Tempat Tinggal bagi Penduduk Indonesia
Tingkat pendidikan tinggi membuat penduduk dapat mengolah sumber daya alam yang dimiliki dengan baik. Kemampuan untuk mengolah sumber daya alam dengan baik juga berdampak pada meningkatnya taraf hidup penduduk. Sayangnya, tingkat pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah.
Faktor-faktor tingkat pendidikan antara lain jumlah sarana dan prasarana pendidikan dan kesadaran masyarakat untuk sekolah pun masih rendah.
Tingkat kesehatan diukur dari angka kematian bayi dan anngka harapan hidup. Tingginya angka kematian bayi menjadi indikator rendahnya kesehatan lingkungan dan masyarakat.
Sedangkan, angka harapan hidup berhubungan dengan sarana prasarana kesehatan di sebuah daerah. Jika angka harapan hidup suatu negara tinggi, maka kualitas layanamn kesehatan negara tersebut juga tinggi.
Beberapa faktor penyebab rendahnya kulitas kesehatan suatu daerah, yaitu gizi rendah, keberadaan penyakit menular, sarana dan pelayanan kesehatan kurang memadai, dan masih banyak lainnya.
Baca juga: Perubahan Jumlah Penduduk Indonesia
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.