Klorin, Senyawa dalam Pemutih Pakaian

KOMPAS.com - Pemutih pakaian adalah salah satu bahan kimia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahan pemutih pakaian biasanya mengandung senyawa klorin, berikut adalah penjelasannya!

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, klorin tergolong oksidator kuat yang meerupakan zat aktif dalam banyak pemutih rumah tangga. 

Pada dasarnya, senyawa klorin murni adalah gas beracun yang bersifat korosif. Namun, larutan gas klor dalam air dapat digunakan sebagai pemutih pakaian. 

Misalnya, senyawa klorin berupa natrium hipoklorit (NaClO) yang dapat menghilangkan warna dan noda sehingga dapat memutihkan pakaian. 

Baca juga: Senyawa Halogen yang Digunakan sebagai Pembunuh Kuman

Senyawa klorin digunakan karena sifatnya yang merupakan oksidator kuat. 

Menurut Marianna A. Busch dan Kenneth W. Busch dalam Bleaches and Sterilants (2019), reaksi penghilangan warna oleh klorin melibatkan penghilangan situs kromoforik di mana delokalilasi elektron pada ikatan rangkap terkonjugasi membuat substrat mampu menyerap cahaya tampak. 

Situs kromoforik atau kromofor adalah senyawa kimia yang dapat menyerap panjang gelombang tertentu. Sehingga, menyebabkan pakaian memiliki warna atau noda. 

Klorin dalam pemutih pakaian dapat bereaksi dengan air dan menghasilkan asam klorida juga oksigen atom. 

Baca juga: Reaksi Oksidasi Reduksi dan Konsep Redoks

Oksigen atom tersebut kemudian melakukan reaksi oksidasi dengan cara menghilangkan elektron dari kromofor yang menyebabkan noda pada pakaian. 

Menurut Kathryn E. Parent dalam Bleaching with Green Oxidation Chemistry (2022), ketika zat pengoksidasi menghilangkan elektron atau mengoksidasi suatu molekul maka struktur molekul dan sifat fisiknya berubah. 

Sehingga, kromofor kehilangan kemampuan menyerap cahaya tampak. Artinya, warna atau noda pada pakaian hilang dan pakaian menjadi putih kembali.