Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membuat Produk Kerajinan dari Limbah Organik

Kompas.com - 22/05/2024, 16:00 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menciptakan produk kerajinan membutuhkan keterampilan dan keahlian sesuai dengan bahan dasar yang digunakannya. Selain itu, setiap bahan dasar juga memengaruhi teknik pengolahannya.

Yuk, Kita bahas lebih lengkapnya di bawah ini!

Kriteria pemilihan bahan produk kerajinan

Berikut kriteria yang perlu kamu perhatikan dalam menentukan bahan yang potensial untuk pengolahan produk kerajinan:

  • Mudah didapat

Sebagaimana prinsip pengolahan limbah, yaitu mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang maka sebaiknya bahan yang digunakan adalah limbah yang ada di sekitar kita.

  • Ketersediaan jumlah

Dalam berkarya, terdapat kemungkinan trial and error. Oleh karena itu, bahan yang dipilih atau disiapkan sebaiknya melebihi jumlah produk yang dinginkan. Hal ini untuk mengantisipasi apabila terjadi kegagalan selama proses berkarya.

  • Mampu diolah

Sebagai perajin pemula, sebaiknya memilih bahan yang mampu diolah. Sebab, apabila terdapat bahan yang potensial untuk dijadikan kerajinan, tetapi kita tidak mampu mengolahnya, tentu akan banyak kendala yang ditemui nantinya.

Potensi bahan limbah organik

Bertambahnya limbah organik setiap tahun menjadi permasalahan yang belum sepenuhnya teratasi sehingga pembuatan kerajinan khas suatu daerah berbahan limbah dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut.

Berikut beberapa potensi limbah organik sebagai bahan kerajinan dari kondisi wilayahnya:

  1. Daerah pesisir pantai/laut, banyak ditemukan limbah cangkang kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, dan tulang ikan.
  2. Daerah pegunungan, banyak ditemukan limbah kayu pinus, kayu abasia, dan kayu kamper.
  3. Daerah peternakan, banyak ditemukan limbah tulang-tulang hewan ternak, seperti tulang sapi, kerbau, kambing, ayam, serta unggas lainnya.
  4. Daerah perkotaan, banyak ditemukan limbah kertas, kardus, atau kulit telur.

Mendesain produk kerajinan 

Mendesain produk adalah proses membuat keseluruhan rancangan produk. Oleh karena bersitat keseluruhan maka rancangan tersebut meliputi ide, alat dan bahan, sketsa produk, serta kemasan hingga terwujudnya sebuah produk yang memiliki nilai.

Sebuah rancangan bersifat berkelanjutan (sustainable design), yang berarti tidak hanya cukup secara ekonomi, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Dengan demikian, desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan dalam masyarakat.

Langkah membuat produk kerajinan 

Selain keterampilan, seseorang juga membutuhkan ketekunan yang dapat melahirkan inovasi untuk mengolah limbah menjadi sebuah produk baru yang layak untuk diperjualbelikan. Setiap limbah organik memiliki tahap pengolahan yang berbeda. 

Nilai tambah produk kerajinan

Produk kerajinan merupakan bentuk cipta karsa dan rasa seorang perajin. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, inovasi merupakan hal penting dalam penciptaan produk.

Hal ini akan meningkatkan nilai tambah dari produk tersebut. Berikut hal yang dapat menjadi nilai tambah suatu produk kerajinan:

  • Nilai historis, yaitu menambahkan keterangan nilai kesejarahan yang terdapat dalam kehidupan masyarakat pada produk yang diciptakan. Misalnya, kerajinan tersebut diciptakan sebagai kerajinan khas dari suatu daerah yang dapat digunakan pada upacara keagamaan setempat.
  • Nilai bahan, yaitu mencantumkan nilai bahan yang digunakan pada produk tersebut. Sama seperti nilai historis, hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan keterangan berupa kartu kecil mengenai bahan yang digunakan pada produk tersebut.
  • Merek produk, dapat meningkatkan kepercayaan konsumen pada produk tersebut karena dengan adanya merek, produk akan lebih tampak siap dipasarkan.

Baca juga: Jawaban dari Soal Sebuah Produk Kerajinan Akan Kelihatan

Referensi:

  • Fatoni, N., Imanuddin, R., & Darmawan, A. R. (2017). Pendayagunaan sampah menjadi produk kerajinan. Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan, 17(1), 83-96.
  • Mudayana, A. A., Erviana, V. Y., & Suwartini, I. (2019). Pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan limbah organik. Jurnal Solma, 8(2), 339-347.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu Komunikasi Virtual?

Apa Itu Komunikasi Virtual?

Skola
Hubungan antara Sampiran dengan Isi Pantun

Hubungan antara Sampiran dengan Isi Pantun

Skola
Slide: Pengertian dan Fungsinya

Slide: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Pengertian Integritas Beserta Ciri-cirinya

Pengertian Integritas Beserta Ciri-cirinya

Skola
100 Nama Kurawa dalam Pewayangan Jawa dan Sejarah Kelahirannya

100 Nama Kurawa dalam Pewayangan Jawa dan Sejarah Kelahirannya

Skola
Ukara Pitakon: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Ukara Pitakon: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Skola
Jenis Teks Informasi Bahasa Jawa dan Fungsinya

Jenis Teks Informasi Bahasa Jawa dan Fungsinya

Skola
Istilah Ariwarti dan Kalawarti dalam Bahasa Jawa

Istilah Ariwarti dan Kalawarti dalam Bahasa Jawa

Skola
Teks Argumentasi Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur, dan Contoh

Teks Argumentasi Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur, dan Contoh

Skola
3 Contoh Teks Persuasi Bahasa Jawa

3 Contoh Teks Persuasi Bahasa Jawa

Skola
Teks Eksposisi Bahasa Jawa: Tujuan, Struktur, Karakter, dan Contoh

Teks Eksposisi Bahasa Jawa: Tujuan, Struktur, Karakter, dan Contoh

Skola
Jenis-Jenis Teks Bahasa Jawa

Jenis-Jenis Teks Bahasa Jawa

Skola
Rumah Joglo dan Konstruksi Kebudayaan Jawa

Rumah Joglo dan Konstruksi Kebudayaan Jawa

Skola
Simbol-simbol Tradisi dalam Budaya Jawa

Simbol-simbol Tradisi dalam Budaya Jawa

Skola
Simbolisme Religi dalam Budaya Jawa

Simbolisme Religi dalam Budaya Jawa

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com