KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kekayaan, salah satunya kerajinan. Kerajinan dapat dibuat dari berbagai bahan yang tersedia, baik dari bahan mentah maupun limbah.
Berdasarkan kandungan senyawanya, limbah sebagai bahan pembuatan kerajinan terbagi menjadi dua jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
Namun, pada pembahasan ini, kita akan mempelajari mengenai kerajinan dengan bahan limbah organik.
Limbah organik adalah jenis limbah yang berasal dari Kerajinan dari limbah organic makhluk hidup atau limbah yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti sisa makanan, sisa tumbuhan mati, dan limbah dari hewan.
Oleh karena berasal dari bahan alami, limbah organik memiliki kandungan air yang cukup tinggi dan mudah membusuk. Dengan demikian, beberapa limbah jenis ini harus melalui proses pengeringan agar dapat dibentuk dan tidak mudah rusak.
Baca juga: Perbedaan Limbah Organik dan Anorganik beserta Contohnya
Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa limbah organik adalah sampah yang tidak memiliki manfaat. Namun, apabila masyarakat mampu mengolah limbah tersebut menjadi kerajinan maka akan menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
Limbah organik sebagai bahan produk kerajinan dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu limbah organik dari dapur dan limbah organik dari tempat produksi.
Berikut uraian karakteristik dan pemanfaatan dari berbagai contoh bahan yang termasuk limbah organik dari dapur:
Cangkang kerang memiliki karakteristik keras, bertekstur, dan tidak mudah terbakar. Cangkang kerang memiliki berbagai ukuran.
Cangkang kerang berukuran kecil dan pipih dapat dimanfaatkan untuk membuat penghias pigura foto atau cermin, kotak perhiasan, aneka kalung, atau bros. Sementara cangkang kerang untuk membuat tirai, replika hewan, bunga.
Tulang merupakan bentuk penyambung yang menyusun rangka vertebrata. Tulang sapi dan kerbau memiliki tekstur yang keras serta tidak mudah terbakar dan rusak.
Tulang sapi dan kerbau dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan berukuran besar, sedang, maupun kecil dengan tingkat kerumitan yang beragam. Limbah ini dapat diolah menjadi aksesoris, seperti kalung, kancing atau vas bunga.
Pada umumnya, pohon pisang yang sudah berbuah akan ditebang karena tidak bisa menghasilkan apa-apa. Dengan demikian, pelepah pisang akan menjadi limbah, tetapi dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk kerajinan yang memiliki nilai ekonomis.
Untuk membuat kerajinan, pelepah pisang harus dikeringkan terlebih dahulu sehingga mudah dibentuk, tetapi mudah terbakar.
Dengan pelepah pisang, kita dapat membuat kerajinan berupa kotak tisu, sandal, tas, keranjang, tempat pensil, dan pot menggunakan teknik anyam, tempel, gunting, dan pilin.