Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Afiliasi: Pengertian, Karakteristik,  Aspek, dan Faktornya

Kompas.com - 04/09/2023, 15:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Orang dengan kebutuhan akan afiliasi yang tinggi ingin bekerja sama dan menghabiskan waktu bersama orang lain.

Kebutuhan afiliasi adalah kebutuhan seseorang akan dukungan, kehangatan, kepercayaan pada orang lain, berbaik hati, senang berada di tengah teman-teman, berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, membutuhkan kehadiran orang lain dan untuk diterima di dalam kelompok sosialnya.

Karakteristik kebutuhan afiliasi 

Dilansir dari jurnal Human Motivation: The Affiliative Motives (1998) oleh McClelland, ada tiga karakteristik orang yang memiliki kebutuhan afiliasi yang tinggi, yaitu: 

  • Keinginan yang kuat untuk bersepakat dan memperoleh dukungan dari orang lain.
  • Cenderung menyesuaikan diri terhadap harapan dan norma orang lain saat “ditekan” oleh hubungan persahabatan yang mereka nilai berharga.
  • Memiliki keinginan yang tulus untuk menjaga perasaan orang lain 

Baca juga: 3 Dimensi Citra Diri Individu

Aspek-aspek kebutuhan afiliasi 

Ada beberapa aspek-aspek kebutuhan afiliasi, sebagai berikut: 

  • Lebih suka bersama orang lain daripada sendirian

Pada intinya remaja lebih suka bersama orang lain daripada sendirian, hal ini didasarkan pada usia remaja adalah usia di mana ia ingin melepaskan diri dari lingkungan keluarga khususnya orangtua.

  • Sering berinteraksi dengan orang lain

Kecenderungan remaja untuk mencari lingkungan baru dan memperbanyak teman secara otomatis membuat remaja lebih banyak berinteraksi dengan orang lain (senang bergaul).

  • Ingin disukai dan diterima oleh orang lain

Terjadi karena adanya dorongan dari keinginan remaja yaitu untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain dan untuk meningkatkan harga diri.

  • Menyenangkan hati orang lain

Salah satu keinginan remaja adalah untuk mendapatkan pengakuan dari lingkungan di mana ia berada atau kelompoknya. Untuk memenuhi hal itu remaja berusaha untuk menjadi pribadi yang menyenangkan untuk orang lain.

  • Menunjukkan dan memelihara sikap setia terhadap teman

Karena kebutuhan remaja untuk diakui, dihargai dan tergantung pada kelompok sehingga menyebabkan remaja mempunyai rasa takut kehilangan yang secara otomatis membuat untuk setia terhadap teman.

  • Mencari persetujuan dan kesepakatan orang lain

Ketika remaja dihadapkan pada suatu masalah, dalam hal mengambil sikap dan memutuskan ia selalu membutuhkan orang lain untuk menyelesaikannya.

Baca juga: Mengenal Individu dengan Karakteristik Self Control

Faktor-faktor kebutuhan afiliasi 

Disadur dari buku Social Psychology (1997) karya Robert Baron dan Donn Byrne, Festinger mengungkapkan beberapa faktor yang memengaruhi kebutuhan afiliasi seseorang, yaitu: 

  • Faktor kebudayaan

Kebutuhan berafiliasi juga tidak luput dari pengaruh kebudayaan, nilai-nilai yang berlaku pada suatu tempat ataupun kebiasaan-kebiasaan. 

Dalam masyarakat yang menilai tinggi kebutuhan berafiliasi, timbul perkembangan dan pelestarian kebutuhan tersebut, sebaliknya bila kebutuhan tersebut tidak dinilai tinggi, maka kebutuhan itu akan menipis dan tidak akan tumbuh subur.

  • Faktor situasional yang bersifat psikologik

Jika seseorang tidak yakin akan kemampuannya atau tidak yakin pada pendapatnya, ia akan merasa tertekan. Rasa tertekan ini akan berkurang jika dilakukan pembandingan sosial. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com