Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebutuhan Afiliasi: Pengertian, Karakteristik,  Aspek, dan Faktornya

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

KOMPAS.com - Orang dengan kebutuhan akan afiliasi yang tinggi ingin bekerja sama dan menghabiskan waktu bersama orang lain.

Kebutuhan afiliasi adalah kebutuhan seseorang akan dukungan, kehangatan, kepercayaan pada orang lain, berbaik hati, senang berada di tengah teman-teman, berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, membutuhkan kehadiran orang lain dan untuk diterima di dalam kelompok sosialnya.

Karakteristik kebutuhan afiliasi 

Dilansir dari jurnal Human Motivation: The Affiliative Motives (1998) oleh McClelland, ada tiga karakteristik orang yang memiliki kebutuhan afiliasi yang tinggi, yaitu: 

Aspek-aspek kebutuhan afiliasi 

Ada beberapa aspek-aspek kebutuhan afiliasi, sebagai berikut: 

  • Lebih suka bersama orang lain daripada sendirian

Pada intinya remaja lebih suka bersama orang lain daripada sendirian, hal ini didasarkan pada usia remaja adalah usia di mana ia ingin melepaskan diri dari lingkungan keluarga khususnya orangtua.

  • Sering berinteraksi dengan orang lain

Kecenderungan remaja untuk mencari lingkungan baru dan memperbanyak teman secara otomatis membuat remaja lebih banyak berinteraksi dengan orang lain (senang bergaul).

  • Ingin disukai dan diterima oleh orang lain

Terjadi karena adanya dorongan dari keinginan remaja yaitu untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain dan untuk meningkatkan harga diri.

  • Menyenangkan hati orang lain

Salah satu keinginan remaja adalah untuk mendapatkan pengakuan dari lingkungan di mana ia berada atau kelompoknya. Untuk memenuhi hal itu remaja berusaha untuk menjadi pribadi yang menyenangkan untuk orang lain.

  • Menunjukkan dan memelihara sikap setia terhadap teman

Karena kebutuhan remaja untuk diakui, dihargai dan tergantung pada kelompok sehingga menyebabkan remaja mempunyai rasa takut kehilangan yang secara otomatis membuat untuk setia terhadap teman.

  • Mencari persetujuan dan kesepakatan orang lain

Ketika remaja dihadapkan pada suatu masalah, dalam hal mengambil sikap dan memutuskan ia selalu membutuhkan orang lain untuk menyelesaikannya.

Faktor-faktor kebutuhan afiliasi 

Disadur dari buku Social Psychology (1997) karya Robert Baron dan Donn Byrne, Festinger mengungkapkan beberapa faktor yang memengaruhi kebutuhan afiliasi seseorang, yaitu: 

  • Faktor kebudayaan

Kebutuhan berafiliasi juga tidak luput dari pengaruh kebudayaan, nilai-nilai yang berlaku pada suatu tempat ataupun kebiasaan-kebiasaan. 

Dalam masyarakat yang menilai tinggi kebutuhan berafiliasi, timbul perkembangan dan pelestarian kebutuhan tersebut, sebaliknya bila kebutuhan tersebut tidak dinilai tinggi, maka kebutuhan itu akan menipis dan tidak akan tumbuh subur.

  • Faktor situasional yang bersifat psikologik

Jika seseorang tidak yakin akan kemampuannya atau tidak yakin pada pendapatnya, ia akan merasa tertekan. Rasa tertekan ini akan berkurang jika dilakukan pembandingan sosial. 

Kemampuan untuk meningkatkan diri melalui perbandingan dengan orang lain akan meningkatkan afiliasi, dan orang tersebut dalam pembandingan ini merasa lebih baik dan akan lebih menguatkan sehingga menghasilkan afiliasi yang lebih besar.

  • Faktor perasaan ada kesamaan

Perasaan ada kesamaan dapat berupa kesamaan dalam pendidikan status, kelompok etnik atau kesamaan bangsa, perasaan takut dan cemas. Pengaruh faktor-faktor ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari.

  • Faktor status ekonomi

Kesamaan latar belakang status ekonomi seseorang akan memudahkan untuk menemukan daya tarik dalam berinteraksi dengan orang lain.

  • Faktor pendidikan

Faktor pendidikan berpengaruh terhadap afiliasi karena pada individu yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi lebih sulit untuk mengadakan afiliasi dibandingkan individu yang berpendidikan sedang atau rendah.

  • Faktor jenis kelamin

Faktor jenis kelamin berpengaruh bahwa kaum wanita lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya. 

Kaum wanita lebih banyak memikirkan teman-temannya bila dalam kondisi sendirian, dan akan mengalami perasaan tidak enak yang lebih mendalam bila dibandingkan dengan kaum pria.

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

https://www.kompas.com/skola/read/2023/09/04/150000269/kebutuhan-afiliasi-pengertian-karakteristik-aspek-dan-faktornya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke