KOMPAS.com - Margin adalah salah satu istilah penting yang harus diketahui, saat kita ingin terjun ke dunia bisnis.
Istilah ini sendiri sering dihubungkan dengan aspek keuntungan. Adapun, salah satu fungsi margin dalam bisnis, yakni membantu menetapkan harga jual produk.
Apa yang dimaksud dengan margin?
Dikutip dari situs Squareup, margin adalah selisih harga penjualan produk dengan biaya yang berkaitan dengan proses pembuatan atau penjualan produk.
Sederhananya, margin adalah selisih harga penjualan produk dengan harga pokok penjualannya.
Baca juga: Apa Itu Analisis SWOT dalam Perencanaan Bisnis?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), margin dalam bisnis bisa diartikan sebagai laba bruto; atau tingkat selisih biaya produksi dengan harga jual di pasaran.
Dalam dunia bisnis, margin menjadi salah indikator terpenting yang wajib diketahui perusahaan.
Sebab, jika pendapatan perusahaannya besar, namun biaya operasionalnya sangat tinggi, profit marginnya akan turun.
Apabila hal itu terjadi, perusahaan harus mencari cara untuk mengurangi biaya atau meningkatkan pendapatan, hingga margin yang diinginkan tercapai.
Dilansir dari situs Builder.ai, margin dalam bisnis terbagi menjadi tiga, yakni:
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Model Bisnis?
Pada dasarnya, perusahaan wajib mempertahankan nilai marginnya, guna menjaga angka pertumbuhan serta ekspansi bisnisnya.
Jadi, apa yang dimaksud dengan margin? Margin adalah selisih biaya produk dengan harga jual, atau selisih harga penjualan produk dengan harga pokok penjualannya.
Dalam situs Indeed, dijelaskan bahwa bisnis biasa menggunakan margin untuk membuat strategi jangka panjang.
Karena informasi margin mengindikasikan produk mana yang paling banyak membantu menghasilkan keuntungan, dan mana yang paling sedikit.
Baca juga: Apa itu Bad News dalam Komunikasi Bisnis?
Berikut beberapa fungsi margin dalam bisnis: