Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Nitrogen adalah salah satu unsur yang terkandung dalam protein dan asam deoksiribonukleat (DNA).
Unsur ini terkandung dalam struktur semua makhluk hidup. Bahkan dalam udara pun juga ada nitrogen. Jumlahnya bahkan meliputi 78 persen seluruh atmosfer bumi.
Sayangnya, tumbuhan dan hewan tidak dapat menggunakan nitrogen berbentuk gas. Nitrogen sangat berguna dan dapat dimanfaatkan makhluk hidup melalui siklus nitrogen.
Siklus nitrogen adalah proses perubahan senyawa yang mengandung unsur nitrogen, kemudian berubah menjadi bentuk kimiawi lain.
Perubahan tersebut dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis.
Siklus nitrogen sangat dibutuhkan dalam ekologi, karena jumlah ketersediaan nitrogennya berpengaruh terhadap tingkat ekosistem, termasuk produksi primer dan dekomposisi.
Siklus nitrogen bisa tergantung pada aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan pupuk nitrogen buatan, serta pelepasan nitrogen ke air limbah.
Baca juga: Nitrifikasi dan Denitrifikasi dalam Siklus Nitrogen
Siklus nitrogen meliputi sejumlah proses perubahan. Nitrogen yang berbentuk gas akan mengalami fiksasi, yaitu diubah menjadi amonia dan nitrat.
Proses fiksasi dilakukan oleh bakteri dalam tanah dan bintil akar jenis tumbuhan tertentu, misalnya kacang-kacangan.
Nitrat selanjutnya diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Hewan memakan tumbuhan, dan menggunakan sebagian senyawa nitrogen yang kompleks tersebut.
Jika hewan mengeluarkan kotoran atau mati, nitrogen yang terkandung dalam kotoran atau bangkainya diubah menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas.
Pegubahan itu dilakukan lewat proses bernama nitrifikasi, kemudian bakteri Nitrobacter mengubah nitrit menjadi nitrat.
Air hujan melepaskan sebagian nitrat ini ke dalam tanah sehingga dapat diserap oleh tumbuhan.
Baca juga: Mengapa Daur Nitrogen Penting dalam Kehidupan
Sebagian lainnya dilepas ke atmosfer sebagai gas nitrogen oleh bakteri, dan beberapa jenis jamur lewat proses denitrifikasi.