KOMPAS.com - Gerhana matahari adalah fenomena yang terjadi ketika cahaya matahari terhalang oleh posisi bulan yang sejajar dengan matahari.
Gerhana ini terjadi karena pengaruh revolusi bulan dan bumi yang secara tidak sengaja menempati posisi yang sejajar.
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan berada di antara matahari dan bumi. Hal ini menyebabkan matahari akan terhalang dengan bulan.
Wilayah bumi yang tidak mendapatkan cahaya matahari akan menjadi gelap seperti malam hari.
Baca juga: Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Berdasarkan jenisnya, gerhana matahari dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
Gerhana matahari total terjadi ketika bulan secara penuh menghalangi cahaya matahari yang seharusnya menyinari bumi.
Hal ini terjadi ketika posisi bulan berada tepat sejajar dengan matahari.
Ketika gerhana matahari total terjadi, langit siang akan menjadi gelap gulita seperti malam hari.
Baca juga: Akibat Rotasi dan Revolusi Bumi
Saat proses gerhana matahari total sedang berlangsung, kita dianjurkan untuk tidak melihatnya dengan mata secara langsung tanpa lensa pelindung mata.
Hal ini disebabkan oleh sinar ultraviolet dari matahari yang dapat merusak kesehatan mata.
Namun, kita boleh melihatnya dengan mata secara langsung ketika cahaya matahari sepenuhnya dihalangi oleh bulan.
Gerhana matahari cincin terjadi ketika jarak bulan berada di titik terjauh dari bumi dan posisinya berada di antara matahari dan bumi.
Walaupun bulan berada di posisi yang sejajar dengan matahari, ukuran bulan akan terlihat lebih kecil dari matahari karena berada di titik terjauh dari bumi.
Baca juga: Pemantulan Cahaya: Pengertian, Hukum, dan Jenisnya
Karena jarak bulan yang jauh, bulan tidak menghalangi keseluruhan cahaya matahari. Cahaya matahari akan masih dapat terlihat melalui sisi luar bulan.
Cahaya yang terlihat dari sisi luar bulan itu akan membentuk seperti cincin bersinar yang mengelilingi bulan.