Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2024, 12:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Tornado adalah corong vertikal udara yang berputar dengan sangat cepat. Tornado muncul dalam badai petir dan sering kali disertai hujan es.

Tornado berasal dari energi yang dilepaskan saat badai petir. Meski kuat, tornado hanya menghasilkan sebagian kecil energi yang dihasilkan badai petir.

Adapun yang membuat tornado berbahaya dan bisa sangat merusak adalah energi dari angin tersebut yang terkonsentrasi di area kecil.

Seberapa cepat angin tornado?

Kecepatan angin tornado dapat bervariasi, mulai dari 60 km per jam hingga 500 km per jam. Semakin cepat angin, maka potensi kerusakan yang mungkin ditimbulkan juga semakin besar.

Baca juga: Apa Penyebab Terjadinya Tornado?

Para ahli menggunakan skala Fujita untuk mengkategorikan tornado secara retrospektif, yang bergantung pada tingkat kerusakannya yang dikaitkan dengan kecepatan angin. Berikut adalah skala Fujita untuk angin tornado:

1. F0 (64-116 km/jam), kerusakan minimal

2. F1 (117-180 km/jam), kerusakan sedang

3. F2 (181-253 km/jam), kerusakan utama

4. F3 (254-332 km/jam), kerusakan parah

5. F4 (333-418 km/jam), kerusakan yang menghancurkan

6. F5 (419-512 km/jam), kerusakan luar biasa

Kerusakan akibat tornado berasal dari angin kencang yang ditimbulkannya dan puing-puing beterbangan yang dibawanya. Kecepatan tornado yang tinggi dapat menyebabkan mobil melayang di udara, menghancurkan rumah-rumah, dan mengubah pecahan kaca serta puing-puing lainnya menjadi benda yang mematikan.

Penyebab terjadinya tornado

Tornado terbentuk ketika udara hangat dan lembap bertabrakan dengan udara dingin dan kering. Udara dingin yang lebih padat terdorong ke atas udara hangat, yang biasanya menghasilkan badai petir.

Baca juga: Sebenarnya, dari Mana Angin Berasal?

Udara hangat naik melalui udara dingin, menyebabkan aliran udara ke atas. Arus ke atas akan mulai berputar jika kecepatan atau arah angin sangat bervariasi.

Ketika aliran udara ke atas berputar, yang disebut mesocycle, menarik lebih banyak udara hangat dari badai petir yang bergerak, kecepatan rotasinya akan meningkat. Kemudian, kumpulan angin kencang di atmosfer memberikan lebih banyak energi.

Tetesan air dari udara lembap mesosiklon membentuk awan corong. Corong tersebut terus berkembang dan akhirnya turun dari awan. Ketika menyentuh tanah, ia menjadi angin tornado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com