Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Kapan Kucing Hitam Dikaitkan dengan Kesialan?

Kompas.com - 30/10/2023, 13:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Kucing hitam sering dikaitkan dengan nasib buruk atau kesialan. Kucing berwarna gelap ini juga menjadi simbol Halloween modern.

Ini membuat kucing hitam memiliki reputasi sebagai hewan yang menyeramkan dan harus dihindari.

Akan tetapi, sejak kapan kucing hitam dikaitkan dengan kesialan?

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Tidur di Pangkuan Pemiliknya?

Takhayul kucing hitam

Kucing telah menjadi hewan yang berpengaruh sejak peradaban di dunia di mulai. Misalnya saja di Mesir kuno di mana kucing dianggap sebagai simbol ketuhanan.

Kucing juga muncul dalam mitologi Yunani dan digambarkan sebagai hewan peliharaan yang membantu dewi.

Namun pada abad ke-13, kucing hitam mulai dikaitkan dengan ilmu gaib.

Dikutip dari History, Senin (30/10/2023) catatan yang membahas tentang itu ditemukan dalam dokumen resmi gereja 'Vox in Rama' yang dikeluarkan oleh Paus Gregorius IX pada tanggal 13 Juni 1233.

Dekrit awalnya dirancang untuk menghancurkan aliran sesat yang berkembang di Jerman namun juga menandai dimulainya perburuan penyihir. Kucing dan penyihir pun dianggap sebagai ancaman bagi gereja Kristen awal.

Baca juga: Dari Mana Asal Suara Dengkuran Kucing? Studi Baru Ungkap

"Kucing seperti orang yang dituduh melakukan sihir dan dilihat sebagai hal yang jahat sehingga tidak boleh ditoleransi," kata Cerridwen Fallingstar, penulis Broth from the Cauldron: A Wisdom Journey through Everyday Magic.

Pada titik tertentu, anggapan kucing sebagai hewan yang membawa kesialan mengerucut pada kucing hitam, meskipun Fallingstar mengatakan tidak sepenuhnya jelas mengapa hal itu terjadi.

Akhirnya, ketakutan terhadap kucing hitam dan hubungannya dengan ilmu sihir menyebar ke seluruh Atlantik, berkat para penjajah Puritan.

Baca juga: Mengapa Kucing Bangun dan Aktif di Malam Hari?

Ilustrasi kucing hitam.Shutterstock/Giedriius Ilustrasi kucing hitam.

Lebih lanjut, Eropa abad pertengahan juga percaya bahwa setan dan penyihir mampu berwujud kucing hitam.

“Ini membuat orang saat itu berpikir seekor kucing hitam yang melintasi Anda mungkin sedang menjalankan misi dari penyihir,” kata Phoebe Millerwhite, seorang penulis cerita rakyat dan seniman.

"Bisa jadi itu adalah iblis yang menyamar dan tidak ada seorang pun yang mau berpapasan dengan iblis. Ini menjelaskan mengapa kucing hitam yang melintasi jalan Anda dianggap pertanda buruk,” tambah Millerwhite.

Kucing hitam dianggap penyebar wabah

Selama abad pertengahan, tidak jarang kucing dibunuh. Beberapa orang menyalahkan kucing karena menyebarkan wabah pes dan menggunakannnya sebagai alasan lain untuk membasmi mereka.

Baca juga: Orang Mesir Kuno Cukur Alis Saat Kucing Peliharaan Mati

Namun rencana buruk ini menjadi bumerang.

Menurut Daniel Compora, profesor bahasa dan sastra Inggris di Universitas Toledo pembasmian kucing ini memicu penyebaran wabah.

"Dengan berkurangnya jumlah kucing untuk mengendalikan populasi hewan pengerat, penyakit pes menyebar dengan cepat," kata Compora.

Kendati demikian, gagasan bahwa kucing hitam membawa nasib buruk tidaklah universal.

Beberapa budaya percaya bahwa kucing hitam membawa keberuntungan. Misalnya saja di Mesir kuno, kemiripan kucing dengan dewi Bastet membuat hewan berbulu ini dihormati di Mesir.

Di negara lain seperti Skotlandia dan Jepang, kucing hitam dikenal mewakili kemakmuran.

"Apakah kucing hitam dipandang sebagai mahluk baik atau kekuatan yang jahat sepenuhnya bervariasi dan didasarkan pada pengetahuan yang dianut masing-masing budaya," tambah Compora.

Baca juga: Mengapa Kucing Mengubur Kotorannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com