Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mana Mikroplastik yang Terhirup Mengendap di Tubuh Manusia?

Kompas.com - 21/06/2023, 08:03 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Limbah plastik menjadi permasalahan yang belum terpecahkan hingga saat ini. Bahkan beberapa penelitian menemukan plastik dalam ukuran kecil atau mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Itu termasuk di pembuluh darah

Sayangnya, kita tidak dapat menghindarinya dan tidak memahami dampak kesehatan yang terjadi akibat masuknya mikroplastik dalam tubuh.

Kini sebuah studi baru mengidentifikasi manusia menghirup setidaknya 16,2 bit mikroplastik per jam.

Studi baru juga menemukan bagian mana dari saluran udara yang tersumbat oleh mikroplastik saat kita menghirupnya.

"Untuk pertama kalinya, pada tahun 2022 penelitian menemukan mikroplastik jauh di dalam salurah udara manusia yang menimbulkan kekhawatiran akan bahaya kesehatan pernafasan yang serius," kata Mohammad Islam, peneliti dari Universitas Teknologi Sydney.

Baca juga: Apakah Sampah Mikroplastik Bisa Masuk ke Otak?

Cara mikroplastik masuk ke dalam tubuh

Dikutip dari Science Alert, Selasa (20/6/2023) Islam bersama rekannya menggunakan model dinamika fluida komputasional untuk mengeksplorasi dengan aman bagaimana mikroplastik bergerak di sekitar saluran udara bagian atas dalam kondisi pernpasan yang berbeda.

Jenis model ini telah memberikan prediksi yang efektif untuk bentuk partikel lain selama beberapa dekade.

Terungkap bahwa mikroplastik terbesar yang diuji (5,56 mikron) cenderung tersangkut di saluran udara bagian atas, kemungkinan besar di rongga hidung atau bagian belakang tenggorokan.

"Bentuk anatomi saluran napas yang rumit dan sangat asimetris serta perilaku aliran yang kompleks di rongga hidung dan orofaring menyebabkan mikroplastik menyimpang dari jalur aliran dan menggendap di area tersebut," papar Islam.

"Kecepatan aliran, inersia partikel, dan anatomi asimetris memengaruhi pengendapan secara keseluruhan dan meningkatkan konsentrasi pengendapan di rongga hidung dan area orofaring," tambahnya.

Baca juga: Pertama Kalinya, Mikroplastik Ditemukan di Organ Paru-paru Manusia

Aktivis Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) menguji kualitas air Sungai Ciwulan dalam rangkaian Ekspedisi Sungai Nusantara di Kampung Leuwi Bilik, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (2/4/2022). Ecotan menemukan 50 timbunan sampah yang menyebabkan air Sungai Ciwulan terkontaminasi mikroplastik, sedangkan di Sungai Citanduy yang dijadikan bahan baku PDAM Ciamis juga ditemukan mikroplastik jenis fiber, fragmen, dan filamen yang berbahaya bagi kesehatan.ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI Aktivis Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) menguji kualitas air Sungai Ciwulan dalam rangkaian Ekspedisi Sungai Nusantara di Kampung Leuwi Bilik, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (2/4/2022). Ecotan menemukan 50 timbunan sampah yang menyebabkan air Sungai Ciwulan terkontaminasi mikroplastik, sedangkan di Sungai Citanduy yang dijadikan bahan baku PDAM Ciamis juga ditemukan mikroplastik jenis fiber, fragmen, dan filamen yang berbahaya bagi kesehatan.

Peneliti juga menyebut laju aliran udara yang lebih cepat menyebabkan endapan mikroplastik secara keseluruhan lebih rendah terlepas dari bentuknya.

Islam dan rekannya berencana membuat model bagaimana partikel-partikel ini selanjutnya bergerak di sekitar paru-paru kita.

"Jutaan ton partikel mikroplastik ini telah ditemukan di air, udara, dan tanah. Produksi mikroplastik global melonjak dan kepadatannya di udara meningkat secara signifikan," terangnya.

Asal mikroplastik

Partikel-partikel kecil ini terlepas dari degradasi semua plastik yang mengelilingi kita, dari proses industri besar hingga barang konsumen.

Baca juga: Bahaya Mikroplastik yang Ditemukan di Banyak Sungai di Indonesia

Salah satu sumber terpenting dari mikropartikel ini adalah industri fashion.

Meski mikroplastik jelas tidak langsung beracun, masih ada kekhawatiran tentang efek jangka panjang dari polutan kecil ini, terutama saat menumpuk dalam tubuh.

Terlebih lagi, plastik memiliki kemampuan untuk menarik unsur lain yang berpotensi berbahaya, termasuk bakteri kebal antibiotik, virus, dan molekul beracun.

Jadi memahami di mana tepatnya partikel ini menempel adalah langkah penting untuk mengetahui apa yang terjadi saat berada dalam tubuh kita.

Penelitian tentang di mana mikroplastik yang terhirup mengendap dalam tubuh ini telah dipublikasikan di Physics of Fluids.

Baca juga: Mikroplastik Ditemukan Beredar di Darah Manusia, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com