Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kompas.com - 09/06/2023, 20:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Obesitas atau kelebihan berat badan tidak dapat diabaikan begitu saja. Seperti kasus obesitas yang diderita seorang pria 27 tahun asal Tangerang, Jawa Barat, yang memiliki bobot kurang lebih mencapai 300 Kg.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (8/6/2023), MF, pria obesitas berbobot 300 Kg harus dievakuasi dari rumahnya untuk mendapat perawatan di Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang pada Rabu (7/6/2023).

Obesitas dengan bobotnya yang mencapai 300 Kg itu, membuatnya harus dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menggunakan forklift.

Petugas membutuhkan waktu 2 jam untuk mengevakuasi pria tersebut untuk dibawa ke rumah sakit.

"Butuh waktu dua jam, karena kami nyari alat buat bongkar pintu dan forklift," ucap Mulyadi.

Obesitas adalah penyakit global

Dikutip dari Mayo Clinic, Jumat (9/6/2023), obesitas bukan hanya masalah kosmetik, tetapi merupakan penyakit kompleks yang terkait dengan kelebihan lemak tubuh.

Baca juga: Mengenal Virus Zombi Kuno yang Dibangkitkan dari Permafrost (Bagian 1)

Obesitas adalah masalah medis yang dapat meningkatkan risiko penyakit lain, serta masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi hingga kanker.

Kondisi tubuh kelebihan berat badan dialami banyak orang, bahkan di seluruh dunia, angka obesitas masih cukup tinggi.

Menurut laporan beban penyakit global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masalah obesitas telah berkembang menjadi epidemi.

Sedikitnya lebih dari 4 juta orang meninggal setiap tahun akibat kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2017.

Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak secara abnormal atau berlebihan yang menimbulkan risiko bagi kesehatan.

Menurut WHO, indeks massa tubuh (BMI) yang mencapai lebih dari 25 dianggap sebagai kondisi kelebihan berat badan dan BMI lebih dari 30 dianggap sebagai obesitas.

Baca juga: Mengenal Stiff Person Syndrome, Penyakit Langka yang Dialami Celine Dion

Penderita diabetes orang dewasa (20-79 tahun) diproyeksikan meningkat menjadi 643 juta pada 2030 dan 783 juta pada 2045. Faktor risikonya, meliputi obesitas, kurang aktif bergerak, dan usia semakin tua. Unsplash Penderita diabetes orang dewasa (20-79 tahun) diproyeksikan meningkat menjadi 643 juta pada 2030 dan 783 juta pada 2045. Faktor risikonya, meliputi obesitas, kurang aktif bergerak, dan usia semakin tua.

Tingkat kelebihan berat badan dan obesitas, menurut laporan WHO, terus mengalami peningkatan baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Bahkan, dari tahun 1975 hingga 2016, prevalensi anak dan remaja berusia antara 5-19 tahun dengan kelebihan berat badan atau obesitas meningkat lebih dari empat kali lipat dari 4 persen menjadi 18 persen secara global.

Penyebab dan faktor risiko obesitas

Masalah kelebihanberat badan atau obesitas seringkali sulit dihadapi oleh sebagian orang.

Obesitas biasanya disebabkan oleh faktor keturunan, fisiologi, dan lingkungan yang dikombinasikan dengan pola makan, aktivitas fisik dan pilihan olahraga.

Obesitas adalah salah satu sisi dari beban ganda dari kekurangan gizi.

Baca juga: Mengenal Terapi Chiropractic yang Tengah Digandrungi Banyak Orang

 

Saat ini, lebih banyak orang yang mengalami besitas daripada kekurangan berat badan di setiap wilayah, kecuali Afrika sub-Sahara dan Asia.

Obesitas dulu dianggap sebagai masalah kesehatan yang dihadapi negara berpenghasilan tinggi, namun kini kondisi tersebut telah meningkat secara dramatis di negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di perkotaan.

Salah satu cara menurunkan berat badan dan faktor risiko obesitas, penurunan berat badan secara sederhana sudah dapat memperbaiki atau mencegah masalah tersebut.

Selain itu, pola makan yang lebih sehat, peningkatan aktivitas fisik, serta perubahan perilaku dapat membantu orang dengan obesitas atau kelebihan berat badan.

Bahkan kini, ketika obesitas telah menjadi penyakit serius, pemberian obat-obatan dan diawasi dokter telah menjadi prosedur yang dilakukan untuk membantu penurunan berat badan dan mengobati obesitas.

Baca juga: Mengenal Virus Rabies, Penyebab Penyakit Anjing Gila

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com