Olympus Mons sendiri adalah gunung berapi perisai. Alih-alih memuntahkan material cair dengan keras, gunung berapi perisai tercipta dari lava yang mengalir perlahan di sisinya.
Alhasil, gunung tersebut terlihat rendah dengan kemiringan rata-rata hanya 5 persen.
Jika dibandingkan dengan medan planet Mars pada umumnya, tidak banyak kawah tubrukan di permukaan Olympus Mons.
Hal ini menunjukkan bahwa lapisan lava paling atas relatif muda, dengan letusan Olympus Mons yang terakhir terjadi pada 25 juta tahun yang lalu.
Baca juga: Gunung Berapi Super di Mantel Bumi Membuat Lempeng Kerak Bumi Berotasi
Para ahli pun berpendapat, ada kemungkinan menarik bahwa gunung berapi tersebut masih aktif dan dapat meletus lagi di masa mendatang.
"Di Bumi, pulau-pulau Hawaii dibangun dari gunung berapi yang meletus saat kerak Bumi meluncur di atas titik panas atau gumpalan magma yang naik. Tapi kebalikannya terjadi di Mars. Gumpalan magma mungkin bergerak di bawah kerak stasioner," ungkap Jacob Bleacher, ilmuwan planet di Arizona State University.
Gunung berapi ini juga dapat menampung gletser batu atau puing-puing berbatu yang membeku dalam es.
Endapan salju dan es di atas dasar gunung berapi terbesar di Tata Surya ini juga dapat menghasilkan gletser semacam itu.
Baca juga: NASA: Ribuan Letusan Gunung Berapi Purba Pernah Terjadi di Mars
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.