Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2022, 11:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Saat kita merasa kecewa, direndahkan, atau mendapat perilaku lain yang tidak kita harapkan, kita sering kali merasa marah.

Marah adalah emosi yang wajar kita rasakan. Namun, kemarahan yang tidak terkendali bisa menimbulkan bahaya untuk diri sendiri dan orang lain. 

Tak jarang kita menemukan kasus penganiayaan atau bahkan pembunuhan yang dipicu oleh amarah. 

Kasus-kasus ini menunjukkan pentingnya kemampuan untuk mengendalikan rasa marah.

Baca juga: Rasa Lapar Ternyata Memang Bikin Marah, Ini Studinya

Kebiasaan memukul saat marah

Kemarahan adalah emosi negatif yang biasanya dikaitkan dengan rasa benci dan kesulitan menyesuaikan perilaku dengan lingkungan sekitar.

Rasa marah sering kali muncul sebagai respons atas perilaku yang tidak diinginkan dari orang lain, seperti melecehkan, merendahkan, dan mengancam.

Kita dapat mengekspresikan kemarahan secara verbal. Namun, beberapa orang mengekspresikan rasa marahnya secara fisik, misalnya dengan melempar benda, mengepalkan tangan, dan mematahkan benda.

Dikutip dari American Psychological Association (APA), rasa marah diikuti oleh dorongan untuk memukul atau menyakiti orang lain, perasaan tersebut berubah menjadi agresi.

Baca juga: Penjelasan Marah Secara Ilmiah dan Cara Mengatasinya

Apa itu agresi?

Agresi mengacu pada perilaku yang disengaja untuk menyakiti orang lain. 

Agresi sering kali mencerminkan keinginan untuk mendominasi dan mengontrol orang lain.

Agresi dapat ditunjukkan dengan tindakan memukul, mendorong, menghancurkan, atau bahkan melukai orang lain.

Berdasarkan penelitian APA, sekitar 90 persen tindakan agresif didahului oleh kemarahan. 

Namun, hanya 10 persen kemarahan yang benar-benar diikuti oleh tindakan agresif.

Baca juga: Kenapa Sih Kita Mudah Marah kalau Membahas Politik?

Cara mengatasi kemarahan

Dilansir dari Healthline, ada beberapa cara yang dapat dicoba untuk meredakan amarah, yakni:

  • Beristirahat saat mulai merasa stres
  • Membingkai ulang pikiran negatif untuk mengubah situasi menjadi lebih positif
  • Menggunakan teknik pernapasan dalam dan relaksasi otot untuk menenangkan diri
  • Melatih keterampilan komunikasi sehingga lebih mampu mengungkapkan perasaan dengan baik

Saat kemarahan mulai memengaruhi kehidupan sehari-hari dan hubungan Anda dengan orang-orang sekitar, sebaiknya segera cari bantuan profesional.

Dukungan dan bimbingan dari profesional dapat membantu mengatasi masalah kemarahan atau perilaku kasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com