Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perumusan Teks Proklamasi Indonesia di Rumah Perwira Jepang

Kompas.com - 29/09/2022, 07:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Isi teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi deklarasi bersejarah bangsa ini saat menyatakan merdeka dari belenggu penjajahan. Lantas, bagaimana sejarah perumusan teks Proklamasi Indonesia dilakukan di rumah perwira Jepang?

Dua kalimat dalam isi teks proklamasi yang diketik Sayuti Melik ini selalu dikumandangkan setiap perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia, sebagai pengingat bahwa para pendiri bangsa ini melalui banyak perjuangan demi meraih kemerdekaan dari penjajah.

Proklamasi, Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta

Kendati bunyi teks Proklamasi ini sangatlah singkat, namun, sejarah dibalik perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini penuh dengan kisah yang tak biasa.

Baca juga: Apa Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?

Sejarah perumusan teks Proklamasi dilakukan di rumah seorang perwira Jepang bernama Laksamana Tadashi Maeda, oleh para pendiri bangsa, Ir Soekarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo, seperti diberitakan Kompas.com, 16 Agustus 2021.

Sejarawan Universitas Indonesia Bondan Kanumoyoso menjelaskan, sebelum perumusan teks proklamasi Indonesia dilakukan, Ir Soekarno dan Mohammad Hatta sempat dibawa para tokoh pemuda ke Rengasdengklok.

Pada 16 Agustus 1945, sekembalinya dari Rengasdengklok, Bung Karno dan Bung Hatta pun segera merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan Indonesia di rumah Laksamana Maeda.

Kekalahan Jepang terhadap tentara sekutu, Amerika Serikat, setelah dua kota, Nagasaki dan Hiroshima dibom atom, membuat Kaisar Hirohito menyatakan tunduk pada sekutu pada 11 Agustus 1945.

Sejak saat itu, Jepang tak lagi dalam posisi berkuasa di Indonesia, dan menurut Bondan, Jepang mulai mendukung Indonesia.

Inilah sejarah bagaimana perumusan isi teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat dilakukan di rumah seorang perwira Jepang, Laksamana Maeda.

Baca juga: Bagaimana Proses Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?

Museum Perumusan Naskah Proklamasi merupakan gedung tempat perumusan naskah proklamasi. Bangunan ini bekas kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Meiji Dori (sekarang Jalan Imam Bonjol No.1).  KOMPAS/KARTONO RYADI Museum Perumusan Naskah Proklamasi merupakan gedung tempat perumusan naskah proklamasi. Bangunan ini bekas kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Meiji Dori (sekarang Jalan Imam Bonjol No.1).

Sejarah dukungan Jepang dalam perumusan teks Proklamasi

Perumusan teks Proklamasi di rumah Laksamana Maeda ini adalah sikap dukungan Jepang terhadap kemerdekaan Indonesia, yang ditunjukkan oleh angkatan laut Jepang.

Bondan menjelaskan, saat itu, Indonesia terbagi atas dua wilayah kekuasaan. Wilayah Jawa, Sumatera, Bali dan Kalimantan dikuasai oleh angkatan darat Jepang.

Sedangkan Sulawesi dan Indonesia Timur, dikuasai angkatan laut Jepang, yang mana kantor perwakilan mereka berada di Jakarta.

"Laksamana Maeda menjadi perwira penghubung untuk angkatan laut dan angkatan darat (Jepang), dan ia (Maeda) sangat mendukung upaya-upaya Indonesia untuk merdeka," jelas Bondan.

Selain itu, Laksamana Maeda memiliki hubungan baik dengan Ahmad Soebardjo, yang merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Kedekatan Ahmad Soebardjo dan Maeda yang membuat kedua tokoh penting, Soekarno dan Hatta, dibawa dari Rengasdengklok ke kediaman perwira Jepang tersebut.

Baca juga: Di Mana Teks Proklamasi yang Menandai Kemerdekaan Indonesia Pertama Kali Dibacakan?

Sebab, Ahmad Soebardjo, rumah Laksamana Maeda dianggap sebagai tempat yang aman yang dituju untuk dapat segera dilakukan percepatan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Sekarang, rumah perwira Jepang tersebut telah menjadi Museum Naskah Proklamasi, yang akan selalu mengingatkan pada sejarah bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari belenggu penjajahan.

Saat para tokoh pendiri bangsa melakukan perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Maeda kemudian menyingkir ke lantai dua rumahnya.

Ia juga mempersilahkan Soekarno, Mohammad Hatta, dan para tokoh lainnya untuk menggelar rapaot untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan.

Dalam pertemuan di rumah Laksamana Maeda tersebut, selanjutnya disepakati bersama naskah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang kemudian dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945, keesokkan harinya.

Meskipun sejarah mencatat bahwa perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan di rumah Laksamana Maeda, namun isi teks Proklamasi dibacakan di depan teras rumah Soekarno pada pukul 10.00, tanggal 17 Agustus 1945.

Baca juga: Asal-usul Dua Kalimat Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com