Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?

Kompas.com - 15/09/2022, 08:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Setiap tahunnya, pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia selalu menjadi agenda penting dalam peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Lantas, sebenarnya bagaimana proses penyusunan naskah teks proklamasi kemerdekaan ini dilakukan?

Ada cerita menarik dibalik sejarah penyusunan naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Menurut sejarawan Universitas Indonesia (UI) Bondan Kanumoyoso, diberitakan Kompas.com edisi 16 Agustus 2021, teks proklamasi dipersiapkan awalnya merupakan naskah Piagam Jakarta.

Naskah Piagam Jakarta tersebut sangatlah panjang. Bondan berkata, sebetulnya teks naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sudah dipersiapkan. Namun, yang dimaksudkan teks tersebut adalah naskah Piagam Jakarta.

Sebelum perumusan naskah teks Proklamasi tersebut, dua tokoh penting, Ir Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa oleh para pemuda ke Rengasdengklok.

Kenapa Soekarno dan Moh Hatta dibawa ke Rengasdengklok?

Saat kedua tokoh penting itu dibawa ke Rengasdengklok, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) belum sempat mengadakan sidang. Alasan para pemuda membawa Soekarno dan Moh Hatta ke Rengasdengklok karena mereka khawatir akan terjadinya revolusi Jakarta.

Perumusan dan proses penyusunan naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan sekembalinya Soekarno dan Moh Hatta dari Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.

Baca juga: Di Mana Teks Proklamasi yang Menandai Kemerdekaan Indonesia Pertama Kali Dibacakan?

Penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan di rumah Maeda

Lokasi perumusan naskah teks proklamasi tersebut dilakukan di rumah seorang laksamana angkatan laut Jepang, bernama Tadashi Maeda atau yang kemudian lebih dikenal sebagai Laksamana Maeda.

Pada saat perumusan naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, kata Bondan, Jepang sudah tidak lagi dalam posisi berkuasa di Indonesia.

Sebab, setelah bom atom dijatuhkan sekutu di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan di Nagasaki pada 9 Agustus 1945, Kaisar Hirohito kemudian menyatakan tunduk pada sekutu, khususnya kepada Amerika pada 11 Agustus 1945.

Saat proses penyusunan naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan, Soekarno sempat menanyakan kepada para tokoh, adakah di antara mereka yang mengingat isi Piagam Jakarta.

Namun, tak ada yang mengingat isi naskah Piagam Jakarta tersebut. Selanjutnya Soekarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo bersama-sama merumuskan teks proklamasi.

Akhirnya, setelah rampung dirumuskan, naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ditulis tangan oleh Soekarno, yang dinilai para tokoh memiliki tulisan yang paling bagus.

Sedangkan bahasa dalam naskah teks tersebut disusun oleh Hatta. Soekarno menilai gaya bahasa Bung Hatta yang terbaik, kendati ia juga lupa akan isi Piagam Jakarta.

Baca juga: Asal-usul Dua Kalimat Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com