Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Edible Flower, Bunga Cantik yang Bisa Dimakan dan Baik untuk Kesehatan

Kompas.com - 27/09/2022, 12:00 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Oleh: Dwi Endah Kusumawati

PERNAHKAH Anda melihat bunga yang dijadikan hiasan di piring makanan? Apakah Anda menyadari adanya bunga melati di dalam seduhan teh?

Edible flower merupakan istilah yang digunakan untuk bunga yang bisa dimakan. Artinya bunga tersebut tidak hanya cantik sebagai hiasan, namun dapat diolah atau dimakan langsung.

Konsumsi bunga ternyata bukan hal yang baru. Bangsa Yunani Kuno, Romawi dan Cina sudah menggunakan bunga sebagai hiasan, obat, dan bahan makanan. Edible flower diolah menjadi salad, sirup, jeli, saus, cuka maupun manisan. Edible flower juga biasa ditambahkan ke minuman untuk menambah cita rasa dan aroma.

Tidak semua bunga tergolong edible flower. Hanya ada beberapa bunga yang termasuk edible flower dan aman untuk dikonsumsi. Bunga itu di antaranya mawar, hibiscus atau kembang sepatu, dandelion, lavender, telang, rosemary, melati, kecombrang, turi, rosella, marigold, dan lily.

Baca juga: Rafflesia Arnoldi Tak Hanya Endemik Sumatera, Bunga Ini Juga Tumbuh di Hutan Kalimantan

Sebuah riset terkait edible flower menunjukkan air seduhan bunga telang segar dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami lokal dan dapat ditambahkan pada pembuatan berbagai jenis produk pangan seperti minuman, es krim, sirup, roti, dan biskuit karena mengandung sumber antioksidan alami.

Penelitian lain menunjukkan kadar antioksidan dari bunga telang lebih tinggi jika bunga telang kering direbus selama 30 menit.

Jenis edible flower yang cocok ditanam di Indonesia

Jika Anda beranggapan bahwa menanam edible flower adalah hal sulit, harus di iklim tertentu atau bahkan negara tertentu, maka anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena, ada beberapa jenis edible flower yang cocok ditanam dan mudah tumbuh di iklim Indonesia, terutama bagi Anda yang tinggal di dataran rendah.

Melati

Tanaman melatiPixabay/sarangib Tanaman melati

Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan pemanfaatan bunga melati dalam seduhan teh. Selain menambah aroma dan cita rasa, bunga melati mengandung antioksidan. Tanaman melati mudah tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Tanaman melati dapat diperbanyak dengan cara cangkok, stek batang maupun ditanam dari biji. Perawatan tanaman melati pun tergolong cukup mudah dan dapat berbunga kapan saja (bukan bunga musiman).

Telang

Bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan sejenis tanaman perdu yang tumbuh merambat dengan kelopak bunga berwarna ungu-biru dan putih. Tanaman telang mudah tumbuh secara liar di perkebunan, pinggir sawah atau sebagai tanaman hias di pekarangan.

Baca juga: Cara Menanam Bunga Teratai, Tanaman Air yang Unik dan Cantik

Secara tradisional, bunga telang dimanfaatkan sebagai obat mata dan pewarna alami pada produk pangan karena memberikan warna biru keunguan yang menarik. Warna biru keunguan tersebut berasal dari senyawa antosianin yang memiliki aktivitas antioksidan.

Rosella

Ilustrasi tanaman bunga rosella, tanaman rosella. SHUTTERSTOCK/ZEN S PRAROM Ilustrasi tanaman bunga rosella, tanaman rosella.

Bunga rosella merupakan salah satu bunga populer yang banyak dimanfaatkan untuk membuat teh herbal, selai maupun jeli. Cita rasa teh bunga rosella adalah segar keasaman. Bunga rosella yang berwarna merah membuat teh dari bunga ini memiliki tampilan yang menarik.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com