Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Edible Flower, Bunga Cantik yang Bisa Dimakan dan Baik untuk Kesehatan

Kompas.com - 27/09/2022, 12:00 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Selain kaya antioksidan, bunga rosella diketahui berkhasiat sebagai antihipertensi, antikanker, antikolesterol, dan dapat dimanfaatkan sebagai pengawet dan pewarna alami.

Tanaman rosella mudah tumbuh di dataran rendah, dapat ditanam di area lahan maupun menggunakan pot atau polybag. Tanaman ini tergolong musiman. Waktu terbaik untuk menanam bunga rosella untuk diambil seratnya di Pulau Jawa adalah pertengahan Agustus dan akhir Oktober.

Turi

Bunga turi adalah salah satu sayuran pelengkap yang biasanya ada di hidangan pecel. Pohon turi sangat mudah tumbuh di dataran rendah dan dapat tumbuh tinggi sekitar 2-3 meter.

Bunga turi ada dua jenis, yaitu turi merah dan turi putih. Keduanya dapat dikonsumsi dengan cara direbus atau ditumis. Bunga yang siap dikonsumsi adalah bunga yang masih kuncup dengan ukuran agak besar dan berbentuk sabit, maupun bunga yang telah mekar.

Baca juga: 7 Jenis Bunga Teratai dan Ciri Khasnya

Bunga turi juga diketahui mengandung serat, kalium, natrium, kalsium dan vitamin A, B1, B2, B6, C dan beta karoten.

Hal yang perlu diperhatikan saat menanam edible flower adalah hindari penggunaan pestisida, sehingga menjamin keamanan konsumsi bunga. Penyiraman dan pemupukan juga bisa dilakukan sehingga tanaman dapat tumbuh subur.

Membuat teh antioksidan dan pewarna alami makanan

Setelah mengenal edible flower dan mengetahui jenis yang cocok ditanam di iklim Indonesia, kita perlu belajar bagaimana cara mengolah edible flower (dalam hal ini bunga telang) menjadi teh antioksidan dan pewarna alami untuk makanan.

Teh antioksidan. Bunga telang yang sudah dikeringkan sebanyak 10-20 bunga diseduh dengan 250 mL air hangat. Setelah beberapa saat, warna air akan berubah dari bening menjadi biru. Untuk menambah rasa, dapat Anda tambahkan madu dan air perasan buah lemon.

Pewarna alami makanan. Untuk pewarna alami dapat dibuat dengan menyeduh 10 gram bunga telang yang sudah dikeringkan dengan 100 mL air hangat (perbandingan 1:10).

Air seduhan akan berwarna biru hingga keunguan. Air seduhan ini dapat Anda tambahkan saat memasak nasi (nasi biru). Bisa juga Anda tambahkan ke adonan agar-agar sehingga warna makanan menjadi lebih menarik.

Baca juga: 4 Manfaat Bunga Teratai untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Gula Darah

Manfaat edukasi dan kesehatan

Menanam bunga di pekarangan rumah adalah salah satu jenis hobi yang menyenangkan. Anda dapat mencoba menanam edible flower, karena selain mempercantik rumah, edible flower juga bisa dikonsumsi.

Bagi Anda yang berprofesi sebagai guru, Anda bisa mencoba menyampaikan materi pembelajaran dengan praktik langsung atau pengamatan di luar kelas. Dari segi edukasi, peserta didik dapat mempelajari lingkungan sekitar, mengenal dan menanam edible flower, hingga mengolah bunga ini sehingga dapat dikonsumsi.

Dari segi kesehatan, edible flower yang memiliki warna menarik seperti merah atau ungu mengandung senyawa yang disebut antosianin. Antosianin memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas penyebab penyakit seperti diabetes, kanker, kardiovaskuler, dan gangguan neurodegeneratif.

Jadi, kita bisa mendapatkan pewarna alami dan antioksidan dari edible flower yang kita tanam di pekarangan dan kebun.

Dwi Endah Kusumawati

Lecturer, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Edible flower: bunga cantik yang bisa dimakan dan baik untuk kesehatan". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com