KOMPAS.com - Stroke terjadi ketika aliran darah terputus ke bagian otak. Sebagian besar disebabkan oleh pembekuan darah atau hal lain yang menghalangi aliran. Kondisi ini disebut stroke iskemik.
Sementara sekitar 10% stroke disebabkan oleh pendarahan di otak, yang diketahui sebagai stroke hemoragik.
Pada dasarnya stroke dapat dicegah. Cara mencegah stroke yang paling efektif adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan upaya mengontrol kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko stroke.
Menerapkan gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga aterosklerosis -- kondisi arteri tersumbat oleh zat lemak, yang mana hal tersebut bisa memicu stroke.
Baca juga: Apakah Stroke Bisa Sembuh?
Ada lima cara mencegah stroke yang terbukti efektif. Berikut penjelasannya.
Kebiasaan makan yang tidak sehat dapat meningkatkan peluang Anda terkena stroke, karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, kelebihan berat badan, diabetes, hingga peningkatan kadar kolesterol.
Penting untuk memastikan keseimbangan dalam pola makan Anda. Konsumsi makanan rendah lemak, biji-bijian, dan tinggi serat, termasuk sayur dan buah.
Batasi kebiasaan mengonsumsi makanan olahan, makanan tinggi garam, dan makanan tinggi gula.
Mengutip Harvard Health Publishing, menurunkan berat badan setidaknya 4,5 kilogram dapat berdampak nyata menurunkan risiko stroke.
Olahraga berkontribusi untuk menurunkan berat badan dan menurunkan tekanan darah, tetapi juga bermanfaat sebagai peredam stroke independen.
Ahli merekomendasikan waktu olahraga untuk orang dewasa adalah minimal 2 jam 30 menit dalam seminggu, dengan aktivitas fisik aerobik intensitas sedang, seperti jalan cepat.
Sedangkan untuk anak-anak dan remaja setidaknya harus melakukan 1 jam aktivitas fisik setiap hari.
Baca juga: Penyebab Stroke yang Tak Boleh Diabaikan
Berhenti merokok termasuk cara mencegah stroke yang efektif. Pasalnya, merokok secara signifikan akan menggandakan risiko stroke.
Nikotin dalam rokok meningkatkan tekanan darah, dan karbon monoksida dalam asap menurunkan jumlah oksigen yang dibawa oleh darah.
Bahkan, menghirup asap rokok pun dapat meningkatkan peluang terkena stroke.
Selain itu, berhenti merokok juga akan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan mengurangi risiko mengembangkan masalah kesehatan lainnya, seperti kanker paru-paru dan penyakit jantung.
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan memicu detak jantung yang tidak teratur (atrial fibrillation), yang keduanya dapat meningkatkan risiko terkena stroke.
Karena minuman beralkohol tinggi kalori, mereka juga menyebabkan penambahan berat badan. Minum alkohol berlebihan dapat melipatgandakan risiko stroke lebih dari 3 kali lipat.
Baca juga: Studi Baru: Rutin Minum Kopi dan Teh Turunkan Risiko Stroke dan Demensia
Jika Anda memiliki penyakit tertentu, yang dapat meningkatkan risiko stroke, bicarakan dengan dokter tentang langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko stroke.
Cek kolesterol
Periksa kadar kolesterol setidaknya setiap lima tahun sekali. Tapi, jika Anda memiliki kolesterol tinggi, pastikan untuk melakukan pengobatan dan perubahan gaya hidup untuk mencegah stroke.
Kontrol tekanan darah
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, penting untuk minum obat secara rutin sesuai anjuran dokter, untuk mengontrol tekanan darah.
Selain itu, perubahan gaya hidup, termasuk mengonsumsi makanan rendah garam dapat membantu mencegah stroke.
Baca juga: Sempat Dialami Hailey Bieber, Bagaimana Gejala Stroke Bisa Terjadi di Usia Muda?
Kendalikan diabetes
Selain minum obat untuk mengontrol kadar gula darah tidak melonjak, melakukan lebih banyak aktivitas fisik dan mengonsumsi makanan yang lebih sehat, akan membantu menghindari komplikasi, termasuk mencegah stroke.
Perawatan penyakit jantung
Jika Anda memiliki kondisi jantung tertentu, seperti penyakit arteri koroner atau fibrilasi atrium (detak jantung tidak teratur), penting untuk melakukan perawatan medis, termasuk pembedahan jika dibutuhkan. Perawatan penyakit jantung dapat membantu mencegah stroke.
Minum obat sesuai petunjuk
Jika Anda harus minum obat untuk mengobati penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau diabetes, ikuti petunjuk dokter Anda dengan cermat. Jangan pernah berhenti minum obat, tanpa berbicara terlebih dulu dengan dokter.
Baca juga: Obat Hipertensi untuk Mencegah Stroke
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.