KOMPAS.com - Orang dengan hipertensi harus mengendalikan atau mengontrol tekanan darahnya, untuk mencegah risiko kejadian stroke.
Dokter Spesialis Saraf RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, dr Eka Harmeiwaty mengatakan, hipertensi dapat menyebabkan gumpalan darah otak mengeras dan alirah darah menuju otak terhambat, sehingga memicu terjadinya stroke.
“Hipertensi merupakan faktor risiko utama kejadian stroke,” kata Eka dalam Media Briefing Bayer bertajuk “Waspada Hipertensi Merusak Otak!” pada Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Hipertensi Bisa Picu Gagal Jantung, Begini Cara Mengelola Tekanan Darah
Stroke yang bisa terjadi pun mulai dari skala ringan sampai stroke berat yang bisa menyebabkan kecacatan menetap atau mengancam jiwa, terutama jika hipertensi tidak ditangani.
Eka menjelaskan, setiap kenaikan tekanan darah sistolik 2 mmHg akan meningkatkan risiko stroke 10 persen pada orang dewasa.
Seseorang dikatakan menderita hipertensi, apabila memiliki tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
Oleh karena itu, mengelola hipertensi dengan baik sangat dibutuhkan untuk dapat mencegah terjadinya stroke tersebut.
Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi obat-obatan penurun atau pengendali tekanan darah.
Baca juga: Ini Penjelasan Ahli, Hubungan Erat Hipertensi dan Gagal Ginjal
Eka menjelaskan, bahwa selama ini tantangan utama lainnya dalam mengatasi masalah hipertensi dan mencegah efek buruk penyakit stroke pada kelompok pasien hipertensi adalah ketidakpatuhan mengonsumsi obat-obatan pengendali tekanan darah.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI Indonesia 2018, prevalensi hipertensi 34,31 persen dan hanya 8,8 persen yang terdiagnosis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.