Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawah Bekas Tumbukan Asteroid Kedua Ini Mungkin Juga Turut Binasakan Dinosaurus

Kompas.com - 23/08/2022, 10:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

KOMPAS.com - Dinosaurus diyakini musnah karena hantaman asteroid besar ke Bumi pada 66 juta tahun yang lalu. Namun, studi baru mengungkapkan temuan kawah bekas dihantam asteroid di Afrika Barat juga diduga jadi penyebab dinosaurus musnah.

Bekas tumbukan asteroid yang menabrak Bumi pada 66 juta tahun yang lalu, saat ini berada di Teluk Meksiko.

Namun, apakah kawah tersebut satu-satunya bekas tumbukan asteroid yang menyebabkan kepunahan dinosaurus?

Dikutip dari BBC Indonesia, Sabtu (20/8/2022), temuan kawah kemungkinan bekas tumbukan asteroid kedua di Bumi, yang berusia hampir sama dengan yang di Teluk Meksiko, kembali memunculkan pertanyaan tersebut.

Kendati kawah tersebut tidak sebesar hasil benturan batu luar angkasa yang berada di Chicxulub, Meksiko, namun tetap saja, bekas tumbukan yang dihasilkan tetap saja memicu bencana alam yang besar.

Bekas tumbukan asteroid baru yang ditemukan di sekitar 400 Km di lepas pantai Guinea, Afrika Barat ini posisinya berada di lebih dari 300 meter di bawah dasar laut dan dijuluki sebagai Kawah Nadir.

Baca juga: Kawah Bekas Benturan Asteroid 2,2 Miliar Tahun Lalu Ditemukan di Australia

Kawah Nadir bekas tumbukan asteroid ini memiliki diameter sebesar 8,5 Km dan para ahli memperkirakan asteroid yang membentuk kawah tersebut kemungkinan berukuran kurang dari setengah Kilometer.

Kawah tersembunyi di dasar laut itu ditemukan oleh Dr Uisdean Nicholson dari Universitas Heriot-Watt, Edinburgh, Inggris.

Nicolson menganalisis data survei seismik, melakukan pengeboran untuk lebih memahami perubahan iklim yang terjadi di masa lalu di Bumi.

Survei semacam ini, sering digunakan untuk mencari potensi minyak dan gas, mencatat perbedaan lapisan batuan, dan sedimen di bawah tanah, yang seringkali dilakukan hingga kedalaman beberapa kilometer.

"Survei ini seperti melakukan USG [melakukan pencitraan lewat gelombang suara] pada Bumi. Saya telah menghabiskan waktu setidaknya 20 tahun untuk mengartikannya, tapi saya tak pernah melihat yang seperti ini," katanya kepada BBC News.

Nicholson menambahkan, "Bentuk Kawah Nadir didiagnosis dampak dari asteroid. Ada lereng yang terangkat, mengelilingi area (bebatuan) yang terangkat bagian tengahnya, dan kemudian lapisan reruntuhan memanjang ke luar".

Baca juga: Kepunahan Dinosaurus Terjadi karena 2 Kali Tumbukan Asteroid Besar

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com