Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Ilmuwan Mencari Kehidupan Alien?

Kompas.com - 22/08/2022, 18:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini, orang-orang telah berspekulasi panjang lebar tentang kehidupan dari planet selain Bumi.

Makhluk-makhluk tersebut, yang diistilahkan sebagai alien, terkadang dibayangkan sebagai makhluk baik hati atau haus darah, dan mereka datang dalam berbagai bentuk serta ukuran.

Para astronom juga terus menyelidiki kemungkinan ini. Mereka menggunakan peralatan canggih untuk mendengarkan lebih jauh dan mengintip lebih dalam ke alam semesta. 

Pencarian gas atmosfer 

Astronom Mercedes López-Morales dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, Cambridge, Massachusetts, mengatakan, bagi ilmuwan pencari alien, "kehidupan" berarti segala macam bentuk kehidupan, termasuk mikroba.

Tetapi, mikroba terkecil yang hidup di exoplanet yang jauh pun masih dapat memancarkan sinyal kimia yang akan terlihat oleh teleskop sensitif, dalam bentuk gas atmosfer yang mungkin tidak akan ada di sana jika tidak ada kehidupan.

Baca juga: Sinyal dari Alien Ditangkap Teleskop Radio China, Apa Itu?

López-Morales mengatakan, suatu kehidupan mempengaruhi atmosfer sebuah planet. 

"Suatu planet memiliki gas yang hanya ada di sana karena mereka terus-menerus diisi ulang oleh sesuatu. Jika tidak, gas tersebut akan bereaksi dengan gas lain dan menghilang. Agar gas atau molekul itu berada di atmosfer sebuah planet, ia harus memiliki beberapa mekanisme yang terus memproduksinya," kata López-Morales.

Salah satu gas atmosfer yang dicari para astronom di exoplanet adalah oksigen, yang berlimpah di atmosfer Bumi karena terus diproduksi oleh tumbuhan melalui fotosintesis.

Namun, kehadiran gas atmosfer yang tidak biasa tidak berarti bahwa sesuatu yang hidup menghasilkannya, kata López-Morales.

Misalnya, molekul belerang bisa berasal dari gunung berapi aktif. Untuk oksigen, setidaknya ada dua atau tiga cara untuk memproduksinya yang melibatkan penyinaran sinar ultraviolet yang berasal dari bintang.

Baca juga: Fisikawan Ungkap Kemungkinan Alien Nongkrong di Bola Dyson yang Kelilingi Katai Putih

Sara Seager, astrofisikawan dan ilmuwan planet di MIT, mengatakan, meski tanda kimia (gas atmosfer) ini dapat dideteksi, tidak ada cara untuk mengetahui bentuk kehidupan apa yang menghasilkan sinyal tersebut.

Ilustrasi alien. Kehidupan alienShutterstock Ilustrasi alien. Kehidupan alien

Sinyal radio

Para ilmuwan tidak hanya mencari tanda-tanda kehidupan di luar bumi. Mereka juga mendengarkannya.

Selama lebih dari dua dekade, Search for Extraterrestrial Intelligence Institute (SETI) telah melakukan penelitian untuk memahami asal usul kehidupan di alam semesta untuk mendeteksi dan menganalisis bukti kehidupan yang berasal dari tempat selain Bumi. 

Upaya ini mencakup penyelidikan kehidupan mikroba di dalam tata surya, seperti di permukaan Mars atau di bawah kerak es bulan Jupiter, Europa.

Ilmuwan SETI juga memantau alam semesta untuk sinyal dalam cahaya atau panjang gelombang radio yang berasal dari jauh dan bisa menjadi tanda-tanda kehidupan alien yang berteknologi maju.

Baca juga: Temuan Batu Alien di Mesir, Peneliti Sebut Berasal dari Supernova Langka

Di SETI, para astronom menggunakan Allen Telescope Array (ATA) dari 42 antena radio untuk "mendengarkan" sinyal melalui rentang frekuensi radio, disetel untuk "mendengar" daerah sekitar 20.000 bintang katai merah (istilah yang menggambarkan bintang yang lebih kecil). 

Di masa lalu, bintang-bintang yang lebih mirip matahari, katai kuning, dianggap sebagai kandidat yang paling mungkin untuk menampung planet-planet yang menyimpan kehidupan. 

Tetapi, selama beberapa dekade terakhir, para astronom telah menentukan bahwa banyak bintang katai merah menampung planet-planet yang mungkin berada pada jarak yang tepat dari bintang untuk dapat dihuni. 

Dan pemantauan sinyal radio SETI semakin cepat karena teleskop menjadi lebih sensitif dan perkembangan teknologi meningkatkan jumlah saluran radio dan lokasi di langit yang dapat dipelajari sekaligus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com