KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, penyelesaian pandemi Covid-19 memerlukan dukungan kapasitas riset, serta manufaktur kesehatan yang merata di seluruh dunia.
Menurutnya, pandemi dapat muncul di mana saja dan kapan pun. Maka, respons yang cepat sangat penting, untuk dapat mencegah potensi penyebaran penyakit di masa yang akan datang.
Oleh sebab itu, Indonesia mendorong pengembangan kapasitas penelitian, produksi obat, dan alat kesehatan di seluruh negara melalui forum G20.
Baca juga: Genom Bantu Ilmuwan Ungkap Mutasi Penyakit, Ini Fungsinya dalam Penanganan Pandemi
"Kalau kita punya kapasitas research dan manufaktur harus (tersedia) di seluruh dunia, karena enggak mungkin satu negara saja bisa menyelesaikan pandemi yang sifatnya global, karena penularan terjadi antar negara."
Hal tersebut dikatakan Menkes Budi dalam konferensi pers The 3rd G20 Health Working Group (HWG) bertajuk “Expanding Global Manufacturing and Research Hubs for Pandemic, Prevention, Preparedness, and Response" secara virtual, Senin (22/8/2022).
Menkes Budi menerangkan, bahwa secara saintifik, pandemi penyakit menular berpotensi memicu gelombang pandemi secara berulang, lantaran adanya pergerakan manusia. Kunci utamanya ialah pengobatan yang merata di seluruh dunia.
"Kalau misalnya Amerika terjadi pandemi kemudian kita mengobati orang Amerika saja, pandemi itu tidak akan selesai," imbuhnya.
Begitu ada orang lain masuk ke Amerika, atau orang Amerika keluar dari negaranya maka penularan penyakit berpotensi terjadi kembali.
"Sehingga konsepnya adalah seluruh umat manusia di dunia harus diobati, jadi pandemi one for all, all for one," kata Budi.
Menkes mengatakan, pandemi Covid-19 telah menunjukkan kapasitas yang tidak adil untuk mengembangkan maupun memproduksi vaksin, pengobatan, dan diagnostik di seluruh dunia, menyebabkan keterlambatan dalam memenuhi permintaan global yang cepat selama keadaan darurat kesehatan.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memanfaatkan momen ini untuk memperluas penelitian dan kapasitas produksi yang adil dan merata dalam upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons secara global,” tutur Menkes.
Baca juga: Mencegah Penyebaran Cacar Monyet dengan Riset, Ini Penjelasan BRIN