Sepanjang 2022, pertemuan G20 telah membahas cara-cara untuk dapat memperkuat arsitektur kesehatan global. Tiga keluaran utama pada pertemuan Health Working Group di antaranya:
Pertama, untuk membangun pusat manufaktur vaksin, terapi, dan alat diagnostik (VTD) dan pusat penelitian kolaboratif guna mendukung pengembangan.
Kemudian, penguatan kapasitas manufaktur VTD yang digerakkan oleh penelitian di Low Middle Income Countries (LMICs) untuk mengembangkan, meningkatkan, dan memperkuat kapasitas penelitian dan manufaktur.
"Kami ingin memastikan bahwa kami dapat mendiskreditkan kembali penelitian kesehatan global dan kesehatan manufaktur untuk penanggulangan medis darurat," kata Budi
"Seperti yang saya sebutkan sebelumnya pada vaksin, terapi, obat-obatan dan juga alat diagnostik seperti PCR, rappid tes secara global terutama untuk negara menengah ke bawah," sambung dia.
Baca juga: Menkes Budi: YouTube Periksa Bantu Tingkatkan Sumber Informasi Kesehatan yang Kredibel
Kedua, berbagi mekanisme dan harmonisasi regulasi untuk memudahkan proses peningkatan kapasitas global guna memastikan percepatan ketersediaan VTD selama keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Ketiga, untuk mendapatkan prinsip yang dapat disepakati tentang pembentukan kolaborasi Uji Klinis Multisenter VTD untuk mendukung Pusat Manufaktur dan Pusat Penelitian Kolaboratif di antara negara-negara G20 guna upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons atas pandemi.
Untuk itulah, menurutnya, negara-negara anggota G20 perlu mengembangkan, mendistribusikan kembali kebutuhan medis ke seluruh wilayah.
"Dan kita memiliki anggota G20 seperti Afrika Selatan di Benua Afrika, India dan Indonesia di benua Asia, dan juga Argentina dan Brasil di benua Amerika. Jadi ,kami berharap dapat membangun penelitian dan kapasitas produksi di negara-negara tersebut," jelas Menkes Budi.
Adapun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyampaikan, tema HWG 3 sejalan dengan transformasi sistem kesehatan, terutama pada implementasi dari pilar ketiga dan keenam, yakni transformasi sistem ketahanan kesehatan, serta transformasi teknologi kesehatan.
Baca juga: Riset Baru, Risiko Covid-19 Parah Bisa Diketahui dari Protein dan Golongan Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.