Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salamander Ini Mampu Hidup Tanpa Paru-paru, Kok Bisa?

Kompas.com - 20/08/2022, 18:31 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com- Paru-paru merupakan organ yang sangat penting bagi banyak vertebrata. Namun tidak demikian dengan salamander ini, karena ternyata hewan yang bisa hidup di darat dan air ini dapat hidup tanpa paru-paru.

Kelompok amfibi bernama Plethodontidae ini diketahui tidak bernapas menggunakan paru-paru melainkan melalui kulit basah mereka.

Lalu mengapa salamander ini bisa hidup tanpa paru-paru? 

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti di Harvard University mencoba menelisik lebih jauh mengenai keunikan spesies salamander tersebut.

Dikutip dari Phys, Jumat (19/8/2022) keluarga salamander Plethodontidae merupakan keluarga salamander yang paling kaya spesies.

Baca juga: Mengenal Axolotl, Salamander Unik yang Tidak Pernah Tua

 

Sekitar lebih dari dua pertiga salamander yang hidup planet ini merupakan kelompok Plethodontidae, spesies salamander hidup tanpa paru-paru.

Namun semua Plethodontidae dewasa tak memiliki paru-paru, mereka bernapas melalui jaringan nonpulmonal, terutama kulit dan selaput lendir di mulut dan tenggorkan.

Hilangnya paru-paru ini menurut peneliti telah terjadi secara independen tetapi alasan mengapa paru-paru salamander ini menghilang bagaimanapun tetap menjadi misteri.

"Jelas, salamander tanpa paru-paru baik-baik saja mengingat mereka membentuk sekitar dua pertiga dari semua spesies salamander. Mungkin kehilangan paru-paru merupakan keberhasilan evolusioner yang luar biasa," jelas Zachary R. Lewis, penulis utama studi ini.

Baca juga: Unik, Salamander Langka Pilih Bertapa di Goa Selama 7 Tahun

Untuk mengetahui kapan salamander mulai berevolusi tanpa paru-paru, peneliti kemudian menggunakan histologi dan mikro-CT untuk memeriksa morfologi perkembangan paru-paru pada salamander, baik yang memiliki paru-paru dan tanpa paru-paru.

Peneliti menemukan, bahwa salamander sejatinya mengembangkan paru-paru sejak mereka masih sebagai embrio.

 

Akan tetapi paru-paru awal itu kemudian hanya bertahan sementara dan akhirnya menghilang sebelum menetas.

Peneliti berhipotesis perkembangan paru-paru berhenti pada spesies karena kurangnya isyarat yang mempertahankan perkembangan paru-paru yang muncul dari jaringan mesenkim, jaringan yang mengelilingi paru-paru saat berkembang.

Baca juga: Kekuatan Super Salamander jadi Kunci Regenerasi Jaringan pada Manusia

"Dalam studi kami memasukkan jaringan mesenkim dari salamander dengan paru-paru ke dalam embrop salamander tanpa paru-paru dan membiarkannya berkembang. Kami mengamati itu menghasilkan pembentukan struktur yang menyerupai paru-paru, memberikan bukti bahwa salamander tanpa paru-paru tetap mampu mengembangkan organ paru-paru,"jelas Lewis.

Lebih lanjut, memahami evolusi hilangnya paru-paru pada Plethondontidae dapat memberikan wawasan mengenai hilangnya organ pada vertebrata lain.

"Di masa depan, jika mekanisme genetik ini terungkap, kita akan memiliki pemahaman yang lebih lengkap tentang bagaimana evolusi bertindak untuk menyingkirkan organ seperti paru-paru, yang telah lama dianggap penting untuk mencapai kehidupan di darat," pungkas Lewis.

Studi menarik tentang salamander yang bisa hidup tanpa paru-paru ini telah dipublikasikan di jurnal Science Advance.

Baca juga: Amfibi Terbesar di Dunia Ditemukan, Salamander Raksasa Hampir 2 Meter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com