Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2022, 07:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Fox News,WHO

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah mengadakan forum terbuka untuk mengganti nama monkeypox atau cacar monyet.

Keputusan ini diambil menyusul adanya sejumlah kritik, yang mengungkapkan kekhawatiran bahwa nama tersebut dapat dianggap diskriminatif dan memicu stigmatisasi.

"Sekelompok pakar global yang diselenggarakan oleh WHO telah menyepakati nama baru untuk varian virus monkeypox, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menyelaraskan nama penyakit, virus, dan varian monkeypox atau clade," tulis WHO dalam laman resminya, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: Apa Itu Cacar Monyet dan Penyebabnya?

Melihat wabah cacar monyet saat ini, para ahli sepakat untuk memberi nama clade atau varian menggunakan angka Romawi.

Virus cacar monyet sendiri dinamai berdasarkan penemuan pertama di tahun 1958, demikian pula untuk nama penyakit yang disebabkannya.

WHO mengatakan, nama baru untuk clade segera berlaku, sedangkan nama baru untuk penyakit ataupun virus cacar monyet akan dilakukan.

Mereka menyebutkan, penamaan spesies virus menjadi tanggung jawab International Committee on the Taxonomy of Viruses (ICTV), yang juga sedang memproses nama virus monkeypox.

Siapa pun yang ingin mengajukan saran nama, kata mereka, dapat melakukannya di situs web WHO.

Pihaknya juga menekankan, virus yang baru diidentifikasi, penyakit terkait, dan varian virus harus diberi nama yang tidak menyebabkan pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis apa pun.

Selain itu, tidak menimbulkan dampak negatif pada perdagangan, perjalanan, pariwisata, ataupun kesejahteraan hewan.

"Penamaan varian untuk patogen yang ada biasanya merupakan hasil perdebatan di antara para ilmuwan," kata WHO.

"Untuk mempercepat kesepakatan dalam konteks wabah saat ini, WHO mengadakan pertemuan pada 8 Agustus untuk memungkinkan ahli virologi dan pakar kesehatan masyarakat mencapai konsensus tentang terminologi baru," lanjutnya.

Baca juga: Ketahui Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air Menurut Dokter

Halaman:
Sumber Fox News,WHO
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com