Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2022, 16:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren kasus bullying atau perudungan anak di tanah air terus meningkat. Karena itu, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap bullying anak, termasuk di dunia maya.

Hal tersebut disampaikan Psikolog Anak, Grace Sameve dalam acara Vodcast: Waktu Indonesia Berencana (WIB) yang disiarkan di kanal YouTube BKKBN Official dengan tema Generasi Berencana Bebas Bullying, Sabtu (13/8/2022).

Grace mengatakan, jika sebelumnya perundungan atau bullying kerap terjadi secara kontak fisik langsung, saat ini dengan kecanggihan teknologi, para orangtua juga wajib mengawasi serta mewaspadai perundungan di media sosial (cyber bullying) atau dunia maya.

Baca juga: Perilaku Cyber Bullying, Kriteria dan Penyebabnya

Pengawasan dan peningkatan kewaspadaan ini perlu dilakukan, karena bullying yang terjadi pada anak, tanpa kita sadari dapat mengakibatkan beragam efek negatif yang ditimbulkan di masa depan.

Menurut Grace, perundungan ini bukan berarti nakal. Pasalnya, nakal adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial atau lingkungan yang dilakukan anak, karena berusaha mencari perhatian orang lain.

Sedangkan, perundungan adalah perilaku agresif dengan tujuan menyakiti orang lain.

Ada banyak aspek serta komponen yang terjadi dan dapat disebut sebagai perundungan, seperti yang telah dijelaskan dalam artikel ini.

Perundungan ini bisa terjadi dalam tindakan fisik, psikologis atau yang terbaru adalah cyber bullying di media sosial (dunia maya).

Lebih lanjut, Grace menjelaskan, bullying siber adalah segala tindakan perundungan yang ruang lingkupnya terjadi di dunia maya atau media sosial.

Tindakan yang dilakukan tidak berupa serangan fisik, melainkan ancaman-ancaman berbentuk narasi yang membuat orang lain merasa terancam secara psikologis.

“Ancaman baru nih bagi anak, jenisnya banyak, apakah menakut-nakuti atau kasih komentar yang menyakitkan, memalukan atau meretas akun seseorang, kirim pesan tidak pantas kepada orang lain,” kata Grace.

Baca juga: Apa Dampak Jangka Panjang Bullying bagi Anak-anak?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com