Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2022, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semakin canggihnya teknologi dan aktivitas kehidupan sehari-hari yang tidak bisa lepas dari dunia maya, meningkatkan risiko anak-anak mengalami atau bahkan melakukan bullying di media sosial.

Psikolog Anak, Grace Sameve mengatakan, perundungan atau bullying pada anak ini tidak bisa dianggap persoalan sepele, karena akan berdampak jangka panjang dalam kehidupan anak.

Grace menegaskan, perundungan sangat berbeda dengan nakal.

Baca juga: Apa Itu Perundungan, Aspek dan Komponennya

Menurut Grace, nakal adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial atau lingkungan yang dilakukan anak karena berusaha mencari perhatian orang lain.

Sedangkan, perundungan atau bullying adalah perilaku agresif dengan tujuan menyakiti orang lain.

Bullying bisa terjadi dalam tindakan fisik, psikologis atau yang terbaru cyber bullying.

Cyber bullying adalah segala tindakan perundungan yang ruang lingkupnya terjadi di dunia maya atau media sosial.

Tindakan yang dilakukan tidak berupa serangan fisik, melainkan ancaman-ancaman berbentuk narasi yang membuat orang lain merasa terancam secara psikologis.

“Ancaman baru nih bagi anak, jenisnya banyak apakah menakut-nakuti atau kasih komentar yang menyakitkan, memalukan atau meretas akun seseorang, kirim pesan tidak pantas kepada orang lain,” kata Grace dalam acara Vodcast: Waktu Indonesia Berencana (WIB) yang disiarkan di kanal YouTube BKKBN Official dengan tema Generasi Berencana Bebas Bullying, Sabtu (13/8/2022).

Grace menuturkan, dari bullying yang terjadi, dapat berdampak pada rasa tidak percaya diri, trauma, hingga gangguan kognitif pada anak.

Baca juga: Apa Dampak Jangka Panjang Bullying bagi Anak-anak?

Penyebab bullying atau perundungan

Grace menegaskan, penyebab terjadinya bullying atau perundungan anak-anak ini pun cukup beragam sekali.

1. Anak meniru

Untuk seorang anak, melakukan bullying mungkin disebabkan karena anak itu meniru orang lain.

Namun, karena mereka tidak paham bahwa tindakan bullying bisa menyakit orang lain, mereka asal meniru, karena melihat orang lain melakukannya.

2. Pernah dibully

Penyebab anak-anak melakukan bullying selanjutnya adalah kemungkinan anak tersebut juga sudah penah di-bully sebelumnya oleh orang lain.

Dengan begitu, ia melakukan hal yang sama kepada orang lain lagi sebagai wujud pelampiasan traumanya itu.

Baca juga: Perilaku Cyber Bullying, Kriteria dan Penyebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com