Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melly Goeslaw Jalani Operasi Bariatrik, Ini Risiko dan Efek Samping yang Bisa Terjadi

Kompas.com - 25/07/2022, 12:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan sosok penyanyi Melly Goeslaw, kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya, Melly mengumumkan bahwa dirinya telah melakukan operasi bariatrik untuk mencapai tubuh yang ideal dan sehat.

"Alhamdulillah berkat ridho dan izin Allah SWT, dan pastinya doa dari semua teman2, operasi Bariatric aku berjalan lancar," kata Melly Goeslaw dalam unggahannya di akun Instagram @melly_goeslaw, Senin (18/7/2022).

"Aku mengambil langkah Bariatric ini karena memang setelah program diet dan turun 25 kg lebih, aku tetep obes 35 kg, dan mentok nggak bisa turun-turun lagi, sementara rupanya gula darahku juga jd tinggi, saat gula darah tinggi nafsu makan jadi makan gede kan, jadi gak kelar-kelar," tambahnya.

Operasi bariatrik adalah prosedur bedah digestif untuk memodifikasi saluran cerna pasien yang kelebihan berat badan atau obesitas, agar dapat menurunkan berat badan.

Baca juga: Melly Goeslaw Jalani Operasi Bariatrik untuk Menurunkan Berat Badan, Operasi Apa Itu?

Prosedur itu merupakan penanganan untuk menurunkan berat badan bagi orang yang obesitas, dengan body mass index atau indeks massa tubuh di atas 35 kg/m2.

Lalu orang dengan BMI sedang tapi memiliki komorbid seperti diabetes, hipertensi, dan hiperkolesterolemia.

Selain menurunkan berat badan, bedah bariatrik juga dapat menurunkan kadar diabetes, kolesterol, serta menurunkan tekanan darah.

"Bedah bariatrik bukanlah tindakan yang bertujuan untuk estetika atau penampilan atau bedah kosmetik, walaupun estetika atau penampilan kemungkinan besar menjadi suatu hasil yang didapatkan pasien di kemudian hari," ujar Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif Rumah Sakit Pondok Indah – Pondok Indah, Dr dr Peter Ian Limas, Sp.B.SubBDig, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/7/2022).

Dia menambahkan, operasi bariatrik seperti yang telah dijalani Melly Goeslaw relatif aman.

Risikonya, kata dia, secara umum tidak lebih besar dari operasi pengangkatan kandung empedu, yang terkadang di ruang kamar operasi sehari dapat terjadwal hingga 4 sampai 5 operasi dalam sehari.

Meski demikian, tetap ada risiko dari setiap tindakan pembedahan. Risiko operasi bariatrik menurut dr Peter dapat berupa:

  • Kebocoran (leak)
  • Perdarahan
  • Trombosis vena dalam, menyebabkan emboli paru
  • Kematian

"Harus disadari bahwa operasi paling ringan pun misalnya angkat kutil di jari, dapat mengakibatkan kematian. Misalnya jika pasien ternyata alergi obat anestesi lokal, tetapi tentunya risiko ini sangat minim," jelasnya.

Baca juga: Siapa Saja yang Boleh Menjalani Operasi Bariatrik seperti Melly Goeslaw? Dokter Jelaskan

Demikian pula tindakan bedah bariatrik dapat mengakibatkan komplikasi berat hingga kematian, akan tetapi insidensinya rendah.

"Efek sampingnya apa? Memang ada, tapi tergantung pada teknik-tekniknya itu sendiri. Misalnya kalau sleeve gastrektomi, salah satunya efek sampingnya kadang-kadang jadi GERD (gastroesophageal reflux disease)," ungkap Peter.

Kendati demikian, dia menggarisbawahi jika diawasi dengan baik oleh dokter maka risiko-risiko tersebut bisa dihindari maupun diatasi.

"Tapi dengan pengawasan yang baik, follow-up yang baik, semuanya bisa teratasi dengan baik juga," imbuhnya.

Sebagai informasi, sleeve gastrectomy adalah salah satu teknik operasi di mana lambung ‘dilangsingkan,’ menjadi berbentuk lengan panjang baju (sleeve). Dengan cara ini, terjadi pembatasan jumlah makanan yang dapat dikonsumsi.

Baca juga: Pascaoperasi Bariatrik, Perubahan Apa yang Mungkin Dialami Titi Wati?

 

Kapan seseorang disarankan melakukan operasi bariatrik?

Telah disebutkan bahwa mereka yang obesitas dengan BMI di atas disarankan untuk melakukan operasi bariatrik.

Bukan hanya itu, operasi bariatrik juga dianjurkan bagi orang obesitas yang telah mencoba berbagai jenis diet, dan tak mendapatkan hasil signifikan.

"Indikasi paling gampang ya indeks massa tubuh. Kalau di Asia, di Indonesia, IMT syaratnya 35 ke atas tanpa diabetes, hipertensi, atau hiperkolesterol. Tapi kalau sudah ada diabetes, biasanya BMI 30 pun ada indikasi untuk operasi, tapi catatannya indeks lemaknya yang tinggi," ujar dr Peter.

Dia mengatakan, jika seseorang dengan tinggi 165 cm maka BMI 35 adalah 95 kg. Dengan berat badan demikian, sulit untuk orang tersebut menurunkan berat hingga ke berat idealnya, yaitu sekitar 62 kg.

Baca juga: Bedah Bariatrik, Turunkan Berat Badan dan Kendalikan Diabetes

 

Pasien inilah yang sebenarnya memerlukan bantuan pembedahan, yakni bedah bariatrik.

"Kenapa harus demikian? Karena pasien yang obesitasnya tidak terlalu tinggi, kita harus mempertimbangkan risk sama benefit-nya. Jadi kalau misalnya kita hanya mau menurunkan 3-4 kg ngapain kita bedah juga, enggak kena," papar Peter.

Operasi tersebut biasanya dianjurkan bagi mereka yang berusia 17 tahun ke atas. Namun, tak menutup kemungkinan anak-anak dengan obesitas tidak terkontrol dan BMI tinggi dapat menjalaninya.

"Saya tahu beberapa kasus dilakukan pada usia sangat muda, bahkan di bawah 10 tahun sudah dilakukan bedah bariatrik karena sudah terlihat obesitasnya sudah tidak terkendali, tapi rata-rata di atas 17 tahun sepanjang pasien masih sanggup dioperasi artinya paru-parunya, ginjalnya masih dalam keadaan baik," terangnya.

Pasien yang menjalani operasi bariatrik jenis sleeve gastrectomy akan beradaptasi dengan porsi makan jauh lebih sedikit dari sebelumnya, dan disebut langsung kenyang meski hanya makan 2 sampai 3 suapan.

Selain itu, pasien akan didorong untuk banyak mengonsumsi protein. Sementara tubuh dilatih untuk membakar lemak sebagai bahan bakar kalori atau energi. Maka, orang yang menjalani operasi tersebut bisa menurunkan berat badan hingga puluhan kilogram.

Baca juga: Kisah Naufal Turun 36 Kilogram dalam 3 Bulan dengan Bedah Bariatrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com