Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2022, 16:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Operasi bariatrik atau bariatric surgery adalah operasi yang dilakukan untuk mengatasi obesitas yang sudah tidak bisa ditangani dengan diet dan olahraga. Operasi ini bisa membantu pasien obesitas parah dengan diabetes tipe 2 dan hipertensi.

Indikasi operasi bariatrik adalah orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 30 atau orang dengan IMT yang lebih rendah namun sudah memiliki berbagai penyakit komorbid. Penyakit tersebut bisa meliputi penyakit jantung, diabetes tipe 2, hiperlipidemia, dan kolesterol tinggi.

Kondisi seperti itu menunjukkan pasien tersebut sudah sangat tidak sehat dan harus segera mendapatkan penanganan, salah satunya dengan operasi bariatrik.

Macam-macam operasi bariatrik

Berdasarkan efeknya, operasi bariatrik bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu reversible dan irreversible.

1. Bariatric reversible

Operasi bariatrik reversible dilakukan dengan cara mengikat lambung dengan selang yang terbuat dari silikon. Ikatan ini berfungsi membatasi ruang lambung agar pasien merasa lebih cepat kenyang.

Keuntungan tipe operasi ini adalah tingkat komplikasi yang lebih rendah karena invasinya minimal. Selain itu, pasien juga lebih cepat sembuh dan alat tersebut bisa dilepaskan jika diperlukan.

Kekurangannya adalah alat ini mungkin membutuhkan penyesuaian setelah satu tahun. Selain itu, progres penurunan berat badannya juga lebih lambat dibandingkan operasi yang irreversible.

2. Bariatric irreversible

Operasi bariatik irreversible atau permanen bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu gastric bypass atau sleeve gastrectomy. Prinsip kedua jenis operasi ini adalah dengan membuat lambung lebih kecil agar makanan yang di makan juga lebih sedikit.

Perbedaan keduanya adalah bagian lambung yang dibuat lebih kecil. Pada gastric bypass, lambung dibedah sehingga mendapatkan lambung bagian atas berukuran sebesar telur. Bagian lambung yang kecil ini kemudian dihubungkan langsung dengan bagian usus halus. Bagian lambung yang lebih besar tidak lagi dilewati atau mencerna makanan.

Sedangkan sleeve gastrectomy adalah membuang hingga 80 persen lambung secara memanjang. Tindakan ini akan menyisakan lambung yang berukuran dan berbentuk seperti pisang.

Kedua jenis operasi ini memiliki kelebihan bisa mengatasi obesitas yang sudah parah dan memperbaiki penyakit komorbid lainnya. Namun, karena prosedur operasinya lebih rumit, operasi ini berisiko mengalami komplikasi dan waktu untuk sembuh yang lebih lama.

Baca juga: Kapan Pasien Penyakit Jantung Koroner Harus Jalani Operasi Bypass Jantung?

Setelah operasi bariatrik

Operasi bariatrik bertujuan untuk membatasi tubuh menerima makanan yang masuk. Namun, berat badan pasien tidak bisa turun begitu saja. Pasien harus tetap melakukan beberapa hal agar penurunan berat badan tetap optimal dan tidak naik lagi. Berikut adalah yang harus pasien lakukan:

  1. Mengubah diet. Dalam beberapa minggu pertama setelah operasi, pasien perlu mengonsumsi makanan yang lembut terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan diet seimbang.
  2. Cukupi kebutuhan gizi harian. Pasien berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena porsi yang dimakan akan menurun drastis. Oleh karena itu pasien mungkin membutuhkan asupan suplemen vitamin.
  3. Olahraga teratur. Pasien juga harus olahraga teratur untuk membuat tubuh lebih kuat dan sehat.
  4. Periksakan diri pasien secara berkala untuk memastikan luka pasca operasi baik dan tidak ada komplikasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com