Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikroba dalam Gletser Berisiko Picu Gelombang Pandemi, Ini Kata Ahli

Kompas.com - 06/07/2022, 11:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian menunjukkan lebih dari 900 spesies mikroba yang belum terlihat sebelumnya, ditemukan hidup di dalam gletser di Dataran Tinggi Tibet.

Analisis genom mikroba mengungkapkan, beberapa di antaranya memiliki potensi untuk menelurkan pandemi baru, jika pencairan cepat yang disebabkan oleh perubahan iklim melepaskannya dari penjara es.

Dalam sebuah studi terbaru, para peneliti dari Chinese Academy of Sciences mengambil sampel es dari 21 gletser di Dataran Tinggi Tibet, wilayah dataran tinggi di Asia di antara pegunungan Himalaya dan Gurun Taklamakan.

Selanjutnya, tim mengurutkan DNA organisme mikroskopis yang terkunci di dalam es, menciptakan basis data genom mikroba besar yang diberi nama katalog Tibetan Glacier Genome and Gene (TG2G).

Sebagai informasi, ini menjadi pertama kalinya komunitas mikroba yang tersembunyi di dalam gletser telah diurutkan secara genetik.

Hasil genetik menemukan 968 spesies mikroba beku di dalam es, mayoritas terdiri dari bakteri dan ganggang, archaea, serta jamur. Dari spesies tersebut, artinya sebanyak 98 persen benar-benar baru dalam sains.

Baca juga: Gletser Kiamat Terbesar di Antartika Ini Diprediksi Segera Runtuh, Studi Jelaskan

Laporan penemuan potensi mikroba dalam gletser kemungkinan picu gelombang pandemi ini telah diterbitkan di jurnal Nature Biotechnology pada 27 Juni 2022.

Sementara itu, tingkat keragaman mikroba tidak terduga dikarenakan tantangan yang terkait dengan hidup di dalam gletser.

“Meskipun kondisi lingkungan ekstrem, seperti suhu rendah, tingkat radiasi matahari tinggi, siklus pembekuan-pencairan berkala dan pembatasan nutrisi, permukaan gletser mendukung beragam kehidupan,” ujar peneliti seperti dikutip dari Live Science, Selasa (5/7/2022).

Para peneliti belum mengetahui secara pasti umur mikroba tersebut. Tapi, penelitian sebelumnya menunjukkan kemungkinan mikroba telah terperangkap dalam es hingga 10.000 tahun.

Temuan ini bukan pertama kalinya terkait kelimpahan mikroba mengejutkan yang hidup di gletser Tibet.

Pada Januari 2020, sebuah tim yang menganalisis inti es dari satu gletser menemukan 33 kelompok virus berbeda yang hidup di dalam es dengan 28 di antaranya belum pernah terlihat sebelumnya.

Keragaman mikroba yang mengejutkan di dalam gletser, ditambah dengan peningkatan pencairan es glasial dikarenakan perubahan iklim, meningkatkan kemungkinan mikroba yang berpotensi berbahaya akan melarikan diri dan mendatangkan malapetaka.

Baca juga: Gletser yang Terbentuk Sekitar 2.000 Tahun di Gunung Everest Mencair

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com