KOMPAS.com - Pemandangan di Pegunungan Alpen Prancis yang biasanya berwarna putih terlihat berbeda dalam beberapa waktu terakhir.
Salju yang biasanya berwarna putih terkadang berubah menjadi berwarna merah tua darah.
Noda merah yang kemudian dikenal dengan sebutan gletser darah itu rupanya berasal dari mikroalga yang hidup di salju.
Namun di balik pemandangan unik itu, peneliti menyebut jika kondisi ini dapat mengungkapkan bagaimana perubahan iklim memengaruhi lingkungan dataran tinggi seperti Pegunungan Alpen.
Baca juga: Ilmuwan Ungkap Hubungan Perubahan Iklim Tropis Afrika dan Evolusi Manusia
Mengutip Smithsonian, Selasa (15/6/2021), ganggang merupakan bagian penting dari ekosistem dunia. Melalui fotosintesis, organisme menghasilkan 50 persen oksigen dunia.
Permasalah terjadi ketika ganggang berkembang biak secara berlebihan. Ganggang ini akan melepaskan racun yang meracuni air minum, menganggu ekosistem, dan menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia.
Ada beberapa hal yang menyebabkan pertumbuhan ganggang ini, salah satunya adalah polusi yang terbawa ke puncak gunung melalui salju atau curah hukan dapat menyebabkan tumbuhnya ganggang di pegunungan.
Beberapa jenis ganggang dapat menghasilkan berbagai warna seperti merah, ungu, dan oranye.
Selain itu meningkatkan kadar karbon dioksida juga dapat memicu pertumbuhan ganggang.
Itu mengapa peneliti menduga, bahwa meningkatnya pertumbuhan ganggang di Pegunungan Alpen menjadi penanda perubahan iklim.
Warna merah yang dihasilkan ganggang juga menciptakan efek bola salju yang memperburuk pemanasan global, karena salju berwarna merah tidak memantulkan sinar matahari seefektif salju putih, sehingga salju akan meleleh lebih cepat.
Baca juga: Perubahan Iklim Lahirkan Spesies Beruang Baru Bernama Pizzly, Seperti Apa?