KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim tropis.
Iklim tropis di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yakni iklim laut, iklim panas, dan iklim musim.
Berikut adalah penjelasan mengenai iklim dan klasifikasinya.
Dilansir dari National Geographic, iklim adalah pola cuaca jangka panjang di suatu wilayah tertentu.
Iklim berbeda dengan cuaca. Cuaca adalah keadaan suhu udara, tekanan udara, curah hujan, angin, sinar matahari pada waktu dan tempat tertentu.
Baca juga: Peluncuran Roket ke Luar Angkasa Berdampak pada Kerusakan Iklim Bumi
Meski cuaca dan iklim berbeda, tetapi faktor-faktor yang memengaruhinya tetap sama.
Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi iklim dan cuaca:
Pada tahun 1948, ahli iklim asal Amerika, Charles Thornthwaite, mengembangkan sistem klasifikasi iklim yang masih digunakan para ilmuwan sampai sekarang.
Sistem klasifikasi iklim Thornthwaite bergantung pada kondisi air suatu wilayah dan potensi evapotranspirasi.
Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Lebih Banyak Wilayah Asia Tengah Jadi Gurun
Klasifikasi utama dalam klasifikasi iklim Thornthwaite adalah iklim mikrotermal, mesothermal, dan megatermal.
Iklim mikrotermal dicirikan oleh musim dingin yang sangat dingin dan potensi evapotranspirasi yang rendah.
Sedangkan, wilayah dengan iklim mesotermal memiliki iklim sedang. Iklim ini tidak cukup dingin untuk menopang lapisan salju musim dingin, tetapi juga tidak cukup hangat untuk mendukung tanaman berbunga sepanjang tahun.
Kemudian, iklim megatermal adalah iklim yang panas dan lembap.
Wilayah dengan iklim megatermal memiliki indeks kelembapan yang tinggi dan mendukung vegetasi yang kaya sepanjang tahun.
Baca juga: Mayoritas Masyarakat di Asia Pasifik Khawatir Akan Perubahan Iklim, tetapi Tak Mengambil Tindakan
Sistem klasifikasi iklim lainnya, yang juga populer, diusulkan pada tahun 1900 oleh ilmuwan asal Rusia-Jerman, Wladimir Köppen.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.