Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Masyarakat di Asia Pasifik Khawatir Akan Perubahan Iklim, tetapi Tak Mengambil Tindakan

Kompas.com - 20/06/2022, 13:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Survei persepsi sains global State of Science Index 2022, menunjukkan 84 persen atau mayoritas masyarakat di Asia Pasifik khawatir mengenai adanya perubahan iklim.

Mayoritas responden merasa khawatir jika suatu saat mereka atau orang-orang terdekat, mungkin harus mengungsi dari tempat tinggal karena cuaca ekstrem terkait perubahan iklim.

Hasil itu didapatkan dari survei yang dilakukan perusahaan sains global 3M, di 17 negara di seluruh dunia, yang melibatkan sekitar 1.000 responden dari setiap negara.

Terlepas dari masalah iklim ini, survei menemukan bahwa responden yang berada di Asia Pasifik cenderung tidak mengambil tindakan sendiri. 

Dibandingkan dengan populasi global, mereka tidak menyatakan telah berkontribusi agar lebih berkelanjutan selama enam bulan terakhir, bahkan untuk yang paling umum seperti mengurangi penggunaan plastik (51 persen), mendaur ulang bahan-bahan (47 persen), serta mengurangi penggunaan air (41 persen). 

Baca juga: Perubahan Iklim Berpotensi Sebabkan Pandemi Berikutnya, Studi Jelaskan

Dalam survei perubahan illim bawa kekhawatiran masyarakat Asia ini, saat berkaitan dengan perusahaan, tindakan utama yang diinginkan responden di Asia Pasifik untuk membangun masa depan yang berkelanjutan meliputi, mengurangi jumlah plastik yang digunakan dalam produk (58 persen).

Lalu menggunakan bahan daur ulang dan terbarukan dalam produk yang dikembangkan (53 persen), dan mengurangi limbah yang dihasilkan oleh pabrik (52 persen).

Meski begitu, mereka mengakui sains sangat diperlukan di mana sebagian besar masyarakat meyakini ada konsekuensi negatif bila orang tidak menghargai sains.

Bukan hanya itu saja permasalahan seperti krisis kesehatan masyarakat, banyaknya perpecahan dalam masyarakat, serta meningkatnya tingkat keparahan efek perubahan iklim dilihat sebagai konsekuensi utama jika orang tidak dapat memercayai berita tentang sains.

Setidaknya 82 persen responden di Asia Pasifik ingin mengetahui lebih banyak dari para ilmuwan tentang pekerjaan mereka, dan menyoroti peluang yang jelas bagi komunikasi sains untuk masa depan.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Jam Tidur Terganggu, Kok Bisa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com