Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Bikin Jam Tidur Terganggu, Kok Bisa?

Kompas.com - 22/05/2022, 19:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perubahan iklim ternyata berpengaruh juga pada berapa lama orang tidur. Ini terungkap dari analisis data dari gelang pelacak tidur di 68 negara.

Data tersebut menyebut bahwa planet yang memanas membuat suhu di malam ikut panas, yang pada akhirnya menyebabkan orang tidur lebih lambat, bangun lebih awal, dan kurang tidur.

Kondisi tersebut bisa jadi akan menjadi lebih buruk secara signifikan di abad ini bahkan jika umat manusia berhasil mengendalikan emisi karbon.

Sebelumnya, pengukuran dampak suhu malam terhadap berapa lama seseorang tidur hanya dilakukan pada satu negara, studi laboratorium, atau pelaporan mengenai jumlah jam tidur yang tak dapat diandalkan.

Baca juga: Kualitas Tidur yang Buruk Bisa Gagalkan Program Diet, Kok Bisa?

Untuk mendapatkan gambaran secara global yang lebih baik, Kelton Minor dari Universitas Kopenhagen, Denmark kemudian mengambil data dari gelang pelacak tidur yang digunakan oleh 48.000 orang di 68 negara antara tahun 2015 hingga 2017.

Ia bersama rekan peneliti lainnya kemudian memasangkan data tidur dengan data cuaca lokal. Termasuk mengukur tingkat kurang tidur pada malam yang sangat panas dengan membandingkan data seberapa banyak seseorang tidur secara normal.

Hasilnya, seperti dikutip dari New Scientist, Sabtu (21/5/2022) malam yang sangat panas menyebabkan orang tertidur lebih lambat, bangunan lebih awal, dan kurang tidur.

Dari data itu peneliti kemudian menyebutkan bahwa orang kehilangan rata-rata 44 jam tidur setiap tahun.

Jika emisi tak terkendali maka pada tahun 2100, peneliti memperkirakan orang akan kehilangan 58 jam tidur setahun. Namun di masa depan dengan emisi yang lebih rendah, angka tersebut bisa turun menjadi 50 jam.

"Ini adalah bukti skala planet pertama bahwa suhu yang lebih hangat dapat mengikis jam tidur manusia," kata Minor.

Lebih lanjut, panas di atas rata-rata di malam hari memiliki dampak yang lebih besar bagi orang-orang di negara berpengasilan rendah, terutama wanita dan lansia.

Bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas, efek peningkatan suhu ini akan berdampak dua kali lipat daripada kelompok usia yang lebih muda.

Baca juga: 8 Dampak Kurang Tidur yang Bisa Terjadi pada Tubuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com